Simulasi Program Konversi Bahan Bakar Minyak ke Bahan Bakar Gas pada Kendaraan di DKI Jakarta
Abstract
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 129 juta kendaraan bermotor di Indonesia, dimana mayoritas berada di DKI Jakarta dan sekitarnya. Hal ini menyebabkan tingginya tingkatpolusi di daerah tersebut. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah mengalihkan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada sektor kendaraan ke Bahan Bakar Gas (BBG) Namun, hingga tahun 2016 jumlah kendaraan pengguna BBG di DKI Jakarta kurang dari 0.00246% jumlah kendaraan di DKI Jakarta. Terkait hal ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan penelitian empiris untuk mengetahui keuntungan dari segi ekonomis, kondisi ideal program konversi BBM ke BBG, serta solusi untuk mencapai kondisi tersebut (Hartanto et al.,2012). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh solusi dari penelitian (Hartantoet al., 2012) terhadap jumlah kendaraan pengguna BBG serta memprediksi kelangsungannya diDKI Jakarta. Untuk mengetahui hal tersebut, dilakukan analisis potret fase, analisis sensitivitas, dan simulasi untuk memprediksi perkembangan program konversi BBM ke BBG di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan model gabungan Lotka-Volterra dan Difusi Bass yangdiusulkan penelitian (Alessandra, 2014) untuk menggambarkan persaingan BBM dengan BBG. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, dengan kondisi yang disebutkan pada penelitian (Hartanto et al., 2012), solusi yang disebutkan pada penelitian tersebut dapat meningkatkan jumlah kendaraan BBG. Penelitian ini juga menunjukkan kendaraan BBG akan lebih banyak dari kendaraan BBM pada tahun ketiga sedangkan jumlah kendaraan BBM akan turun setelah tahun kedua.