dc.description.abstract | Recovery lanjutan atau enhanced oil recovery (EOR) pada proses lifting minyak bumi di Indonesia diproyeksikan dapat mempertahankan penurunan jumlah produksi minyak bumi di titik 510.000 bph, dibandingkan tanpa menggunakan metode EOR, yaitu sekitar 290.000 bph. Metode EOR dengan injeksi surfaktan bertujuan untuk menurunkan tegangan antarmuka (IFT) dari minyak dan air. Dengan menurunnya IFT, larutan immiscible dari minyak-air akan menjadi lebih miscible dan akan jauh lebih mudah untuk didorong keluar dari formasi batuan. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi surfaktan terbaik yang memenuhi kriteria sesuai standar industri. Formulasi ini terdiri dari sodium lignosulfonat (SLS) yang dibuat dari TKKS, tween 80, dan heksanol. Metode analisa yang dilakukan pada penilitian ini adalah compatibility test, phase behavior test, IFT measurement, dan oil displacement experiment. Empat formulasi surfaktan yang telah dibuat dievaluasi kinerjanya berdasarkan metode-metode tersebut. Dari hasil percobaan, didapatkan formulasi F2 memiliki kinerja paling baik dengan compatibility baik, phase behavior memenuhi, dan incremental recovery yang baik, namun dari keempat formulasi, belum didapatkan satupun nilai IFT yang memenuhi standar. | en_US |