dc.description.abstract | Penggunaan refrigeran sintesis terbukti dapat merusak lingkungan dengan mengikis lapisan ozon dan memberikan efek rumah kaca, maka dari itu peredarannya diatur di Protokol Montreal untuk menghilangkan penggunaan refrigeran sintetis secara bertahap. Solusi dari refrigeran sintetis adalah refrigeran natural, salah satunya adalah Refrigeran Hidrokarbon. Namun, kelemahan dari refrigeran Hidrokarbon ini adalah tingkat flammability-nya berada pada kelas 3, atau sangat mudah terbakar dengan Lower Flammability Limit kurang dari 3,5%. Maka dari itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menurunkan tingkat flammability dengan cara penambahan aditif berupa senyawa halokarbon untuk memberikan efek kimia dalam proses pembakaran. Konsentrasi aditif optimum tidak melebihi 10% dari rasio campuran agar tidak mengubah sifat azeotropic dari campuran, sehingga menjaga performa dari mesin pendingin. Dalam penelitian ini, parameter yang diamati adalah LFL menggunakan Tubular Burner Apparatus. Dengan meningkatnya nilai LFL dari suatu senyawa maka kemampuan senyawa tersebut untuk terbakar semakin rendah, hal ini tentunya meningkatkan safety value dari refrigeran hidrokarbon. Penelitian juga dilakukan dengan menambah aditif nanolubricant pada refrigeran untuk meningkatkan performanya. Hasilnya, aditif CF3I dapat meningkatkan LFL sampai ke kelas 2 hanya dengan konsentrasi 5% campuran dan aditif TiO2 mampu meningkatkan performa mesin pendingin dengan meningkatkan konduktivitas material. | en_US |