dc.description.abstract | Penelitian ini tentang keseimbangan primer dengan tujuan menganalisa respons
keseimbangan primer terhadap guncangan harga minyak, jumlah uang beredar, nilai tukar,
dan inflasi. Data yang digunakan adalah data sekunder time series kuartal yang diperoleh
dari CEIC dengan rentang waktu dari tahun 2008 sampai 2018. Penelitian ini menggunakan
metode Vector Auto Regression (VAR) dan Vector Error Correction Model (VECM).
Berdasarkan hasil Impulse Response Function (IRF), guncangan variabel harga minyak
sebesar satu standar deviasi direspons positif oleh rasio keseimbangan primer, karena
meningkatkan pendapatan pajak. Variabel nilai tukar, jumlah uang beredar, dan inflasi
direspons negatif oleh rasio keseimbangan primer. Pelemahan nilai tukar memberikan
dampak negatif terhadap pembayaran utang luar negeri, peningkatan jumlah uang beredar
menyebabkan terjadinya inflasi, dan inflasi mengurangi penerimaan pajak. Berdasarkan
hasil Forecasting Error Variance Decomposition (FEVD), variabel makroekonomi yang
memiliki pengaruh terbesar yaitu inflasi. Oleh karena itu, pemerintah harus lebih
memprioritaskan terhadap pengendalian inflasi agar terjaganya keseimbangan primer
Indonesia serta menuju ke arah positif. | en_US |