Analisis Biaya Manfaat Pembangunan Proyek Perbaikan (RPMC) Lemari Pendingin Es Krim (Studi Kasus: Gudang Unit Bisnis Unilever, PT. Pos Logistik Indonesia
Abstract
PT. Pos Logistik Indonesia merupakan anak perusahaan dari PT. Pos Indonesia yang bergerak di bidang jasa layanan logistik yang memiliki gudang yang terdapat di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu gudang yang dimiliki adalah Gudang Unit Bisnis Unilever yang terletak di Komplek Pergudangan Central Cakung. Pada gudang ini, PT. Pos Logistik Indonesia memiliki customer yaitu Unilever Indonesia yang dimana peran dari POSLOG adalah menyediakan layanan penyimpanan dan pendistibusian lemari pendingin untuk penyimpanan es krim. Dalam menghadapi persaingan bisnis logistik, PT. Pos Logistik Indonesia berencana untuk menambah layanan mereka khususnya pada Gudang Unit Bisnis Unilever yaitu layanan jasa perbaikan untuk lemari pendingin atau disebut dengan Proyek Repair and Preventive Maintenance Center (RPMC). Untuk mengetahui apakah proyek ini layak atau tidaknya dilaksanakan, penulis melakukan perhitungan analisis biaya manfaat atau Cost Benefit Analysis (CBA) dengan metode Benefit Cost Ratio (BCR) dan Return On Investment (ROI) dengan hasil perhitungan yang dapat dijadikan acuan untuk jalannya proyek RPMC. Perhitungan CBA dengan metode BCR dan ROI ini menggunakan seluruh data biaya yang diperoleh dari pengelola gudang untuk dilakukan perhitungannya. Berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan oleh penulis, dengan membandingkan ketiga alternatif yang menggunakan perbedaan margin sebagai pembandingnya maka proyek RPMC layak karena hasil dari perhitungan dengan metode BCR dari masing-masing alternatif melebihi satu (BCR > 1) dimulai dari margin 10% dengan nilai hasil perhitungan sebesar 1,245, margin 20% dengan nilai hasil perhitungan 1,3582, dan alternatif ketiga dengan margin 30% yang menghasilkan nilai 1,4714. Selain menggunakan metode BCR, perhitungan juga dilakukan dengan menggunakan metode ROI. Perhitungan ROI dari alternatif pertama dengan margin 10% adalah 24,5%, alternatif kedua dengan margin 20% adalah 35,82%, dan alternatif ketiga dengan margin 30% adalah 47,14% Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode BCR, POSLOG dapat menerapkan margin minimal agar proyek tersebut layak dilaksanakan yaitu dengan margin 10% dengan nilai kelayakan 1,245. POSLOG juga dapat menerapkan margin 30% jika mereka menginginkan tingkat pengembalian dari investasi yang digunakan dengan persentase 47,14%.
Kata kunci: Cost Benefit Analysis (CBA), Benefit Cost Ratio (BCR), Return On Investment (ROI), Proyek RPMC.