dc.description.abstract | PT Pos Logistik Indonesia diberikan tugas untuk membuat bisnis baru, yaitu RPMC, tempat perbaikan untuk cabinet pendingin es krim milik PT Unilever Indonesia. Hal tersebut membuat PT Pos Logistik Indonesia membutuhkan perencanaan dalam tahap pembangunan agar nantinya RPMC tersebut dapat berjalan dengan baik. Salah satu perencanaannya adalah melakukan peramalan kebutuhan sparepart untuk memperbaiki cabinet pendingin agar saat beroperasi tidak terjadi kelebihan ataupun kekurangan sparepart karena nilai penjualan sparepart tersebut sangat mempengaruhi margin yang diperoleh perusahaan. Data sparepart yang diperoleh dilakukan pengelompokkan kedalam tiga kelas menggunakan metode Klasifikasi ABC agar peramalan dapat berfokus pada sparepart kelas A saja yang memiliki nilai terbaik. Metode peramalan yang digunakan adalah metode Siklis dan metode Trend Siklis karena data histori yang dimiliki perusahaan memiliki kecenderungan plot yang berpola siklus. Semua peramalan pasti memiliki nilai kesalahan, sehingga metode Mean Absolute Percentage Error digunakan untuk mencari percentage error dari kedua metode peramalan. Metode peramalan dengan nilai percentage error terkecil akan digunakan sebagai metode untuk meramalkan kebutuhan sparepart selama 12 periode kedepan pada RPMC Pos Logistik. Berdasarkan hasil peramalan tersebut, keputusan pembelian sparepart kelas A untuk 12 periode mendatang pada RPMC Pos Logistik adalah 8 sparepart hasil peramalan RPMC Jakarta dan 1 sparepart hasil peramalan RPMC Semarang, dengan rincian yaitu, sparepart No. 1 170 unit, No.3 481 unit, No.4 310 unit, No.5 308 unit, No.6 216 unit, No.7 208 unit, No.8 21 unit, dan No.9 169 unit pada RPMC Jakarta dan sparepart No.4 38 unit pada RPMC Semarang. | en_US |