dc.description.abstract | Bridgestone Indonesia menyewa gudang pada Puninar Logistics sebagai secondary warehouse untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan. Pemilihan Puninar Logistics sebagai gudang penyimpanan didasari jarak yang lebih dekat dari port, hanya sejauh 15km. Dikarenakan gudang yang masih baru, dibutuhkan penyesuaian tata letak guna memaksimalkan luas yang gudang miliki dengan kapasitas barang yang bisa disimpan. Pemilihan tata letak yang tepat dapat menunjang kapasitas yang gudang miliki. Pada kasus ini, metode tata letak yang digunakan dalam warehouse Bridgestone adalah metode class based storage, dimana penempatan barang diklasifikasikan menjadi 3 class, yaitu class A (fast moving goods), class B (medium moving goods), dan class C (slow moving goods). Penempatan class juga dipengaruhi oleh letak pintu masuk (inbound) dan pintu keluar (outbound), dimana class A ditempatkan dekat dengan pintu keluar guna mempercepat proses outbound. Klasifikasi barang ditentukan oleh data throughput yang dilakukan pihak Bridgestone Indonesia selama beberapa bulan kebelakang. Selain metode, pemilihan media penyimpanan juga menjadi faktor yang bisa meningkatkan utilitas gudang. Pada warehouse Bridgestone di Puninar Logistics, media penyimpanan yang digunakan adalah palet kayu dan nesting pallet (rak bertingkat). Setelah menentukan metode tata letak yang sesuai dengan kapasitas gudang, penentuan klasifikasi barang, dan pemilihan media penyimpanan, selanjutnya dilakukan perancangan tata letak. Adapun perancangan tata letak yang dipilih adalah pemilihan gudang dengan kapasitas 5000 m2 dikarenakan sudah sesuai dengan kapasias yang dibutuhkan oleh Bridgestone Indonesia. | en_US |