dc.description.abstract | Distribution center merupakan fasilitas dari struktur rantai pasok yang disediakan menjadi penyangga barang dagang oleh PT. Akur Pratama dan menampung barang dari pemasok sebelum didistribusikan ke toko yang tersebar. Studi kasus dilakukan di distribution center regional Bogor. Proses menjaga ketahanan persediaan terletak pada distribution center yang dimana ketersediaan barang jual berbanding lurus dengan kualitas pelayanan toko. Manajeman persediaan harus dilakukan di distribution center karena terdapat dua tantangan yang dihadapi yaitu memenuhi permintaan toko dengan biaya operasional distribution center yang minim. Tujuan dari penelitian ini merupakan menerapkan perhitungan Economic Order Quantity untuk manajamen persediaan distribution center dengan mendapatkan jumlah pemesana barang yang optimal dalam sekali waktu pemesanan. Sesuai dengan metode Economic Order Quantity, terdapat beberapa asumsi yang diterapkan seperti permintaan yang konstan dan harga barang yang cenderung stabil. Metode persediaan barang menggunakan perhitungan Economic Order Quantity yang perhitungan tersebut mempertimbangkan biaya operasional pemesanan dan biaya simpan dengan data yang didapatkan dari periode data sebelumnya. Setelah perhitungan Economic Order Quantity dilakukan, perlu perhitungan pendukung yaitu perhitungan Reorder Level yang bertujuan untuk menjadi batas jumlah barang agar dilakukan pemesanan ulang. Tolak ukur dari sebuah metode bisa digunakan adalah dari total biaya yang dikeluarkan. Hasil perhitungan menunjukkan total biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 170.325.635,44 untuk 30 barang yang memiliki permintaan konstan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terlalu beresiko apabila distribution center menerapkan Economic Order Quantity sebagai perhitungan manajemen persediaan barang secara keseluruhan karena pelayanan terhadap konsumen akhir bisa saja terganggu walaupun dengan perhitungan Economic Order Quantity pengeluaran dapat terpola dan mempermudah perusahaan untuk mengambil keputusan. | en_US |