| dc.description.abstract | Proyek Revitalisasi Terminal 2F merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang. Proyek Revitalisasi Terminal 2F ini dilimpahkan kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk. yang merupakan perusahaan konnstruksi ternama di Indonesia. Proyek revitalisasi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas terminal yang semula hanya 9 juta pergerakan penumpang per tahun ditingkatkan menjadi 18 juta pergerakan penumpang per tahun. Dalam pelaksanaannya, proyek ini memiliki keterbatasan durasi penyelesaian dan dana, sehingga diperlukan pengelolaan waktu serta biaya yang efektif dan efisien. Salah satu aktivitas yang memakan anggaran proyek adalah kegiatan penyimpanan serta pemesanan material yang berulang. Jenis material yang dijadikan objek penelitian adalah semen abu. Permasalahan yang terjadi dalam pengendalian persediaan semen abu adalah sifat kebutuhan semen abu yang fluktuatif menyebabkan meningkatnya frekuensi pemesanan dan jumlah penyimpanan material. Selain itu, semen abu juga merupakan salah satu material yang paling banyak di simpan di dalam gudang. Hal ini berimbas kepada peningkatan anggaran penyimpanan perusahaan. Dari kedua kasus tersebut, dikhawatirkan terjadi peningkatan biaya persediaan, sehingga manajemen keuangan perusahaan menjadi kurang efisien. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan sebuah solusi pengendalian persediaan yang lebih optimal dengan menggunakan metode Silver Meal. Pemanfaatan metode Silver Meal berhasil meminimasi frekuensi pemesanan semen abu dari 58 kali pemesanan dalam satu tahun menjadi 47 kali dengan ukuran pemesanan yang lebih optimal. Melalui metode ini juga didapatkan total biaya persediaan optimal sejumlah Rp8.525.383,00 dengan tingkat efisiensi sebesar 69,7%. | en_US |
