dc.description.abstract | PT. Adhi Karya (Persero) Tbk adalah perusahaan Indonesia yang bergerak dalam jasa konstruksi, pembangunan insfrastruktur, property, real estate dan EPC (Engineering, Procurement and Construction). Dalam melakukan pengadaan material konstruksi salah satu bagian terpenting yang harus diperhatikan adalah pengiriman atau pendistribusian material tersebut dari pabrik. Maka dari itu PT. Adhi Karya (Persero) Tbk menerapkan kontrak franco atau loco. Salah satu yang sedang dikerjakan oleh PT. Adhi Karya adalah proyek pembangunan Gedung dan Fasum POLDA Maluku. PT. Adhi Karya telah melakukan pengadaan material Ringan 600 x 200 x (75 – 100) mm dengan volume sebanyak 776,49 m3 dan dari pengadaan tersebut telah ditetapkan vendor pemenang yaitu PT. Maccon Generasi Mandiri sebagai pihak yang akan menyediakan kebutuhan bata ringan. Kontrak pengadaan tersebut adalah kontrak franco proyek di atas truk. Dalam menentukan kontrak loco atau franco, perusahaan membandingkan harga penawaran yang diajukan setiap rekanan yang mengikuti tender pengadaan material. Tidak hanya hanya dari segi harga, dari segi waktu (kecepatan) juga akan dipertimbangakan. Apabila calon rekanan dapat memenuhi kontrak franco dan pihak perusahan menilai dari segi biaya dan waktu sesuai dengan keinginan perusahaan maka pembebanan biaya distribusi akan menjadi tanggung jawab supplier material tersebut. Tetapi apabila supplier tidak dapat memenuhi kontrak franco maka PT. Adhi Karya (Persero) Tbk akan membuka tender untuk perusahaan pengirim barang agar melakukan proses distribusi dari pabrik supplier material sampai ke lokasi proyek. Dari cara-cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam menentukan kontrak franco atau loco tersebut maka dilakukanlah penelitian dengan menghitung biaya distribusi bata ringan dari Kabupaten Maros sampai ke POLDA Maluku untuk mengetahui secara pasti total biaya yang diperlukan untuk mendistribusikan material tersebut serta dapat menjadi acuan untuk perusahaan dalam melakukan proses negosiasi kepada calon supplier dalam menentukan kontrak franco dan loco. Total biaya yang dihitung berdasarkan pengolahan data jika kontrak loco diaplikasikan adalah sebesar Rp. 280.596.801,00. Dimana hasil ini lebih rendah sebanyak Rp. 51.180.740,32 atau lebih rendah 15,4% dari harga yang ditetapkan oleh supplier yaitu sebesar Rp. 331.777.541,32. | en_US |