Show simple item record

dc.contributor.authorSalsabila, Ghina
dc.date.accessioned2021-02-11T04:55:53Z
dc.date.available2021-02-11T04:55:53Z
dc.date.issued2021-02-09
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/2950
dc.description.abstractCina sedang mengalami fase pembangunan ekonomi yang begitu cepat dan dinamis yang didorong oleh pesatnya laju industrialisasi. Permintaan energi dalam jumlah besar telah membuka jalan bagi Cina untuk mengimpor energi dari negara kaya sumber daya alam. Dalam konteks ini, Cina melakukan diplomasi ekonomi ke berbagai belahan dunia termasuk Angola yang merupakan salah satu negara kaya sumber daya alam di Afrika. Namun yang menjadi perhatian utama oleh penelitian ini adalah mengenai diplomasi ekonomi Cina yang dianggap sebagai bentuk neokolonialisasi di era globalisasi saat ini. Oleh karena itu, pertanyaan utama yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah mengapa diplomasi ekonomi Cina terhadap Angola merupakan neokolonialisasi. Untuk menjawab hal tersebut, penelitian ini dianalisis menggunakan teori Neokolonialisme dalam membedah Diplomasi Ekonomi Cina terhadap Angola. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang menggunakan data sekunder. Maka yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah interpretasi penulis. Penelitian ini berkesimpulan bahwa sarana ekonomi yang dijalankan Cina terhadap Angola membuat Cina memiliki kontrol atas politik, ekonomi, dan sumber daya alam Angola secara tidak langsung yang pada akhirnya menimbulkan ketergantungan Angola terhadap Cina.en_US
dc.titleMEMAHAMI BENTUK NEOKOLONIALISASI DI DALAM DIPLOMASI EKONOMI CINA TERHADAP ANGOLAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record