dc.description.abstract | Potensi pada retired battery adalah kapasitas nya dalam menyediakan suplai cadangan daya pada sistem tenaga listrik. Suplai daya tersebut digunakan sebagai penstabil daya akibat koneksi beban dinamik dari sistem tenaga listrik. Selain itu sistem tenaga listrik yang terintegrasi dengan pembangkit energi baru terbarukan umumnya bersifat intermittent atau terputus-putus. Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakstabilan frekuensi pada sistem tenaga listrik seperti mikro grid. Untuk itu dilakukan penambahan sistem kontrol yang optimal dalam mengatasi ketidakstabilan frekuensi sistem. Pada perancangan ini dilakukan desain penambahan sistem penyimpanan energi berbasis retired battery kendaraan listrik pada sistem load frequency control agar dapat mengatasi ketidakstabilan frekuensi pada sistem mikro grid. Model dari sel retired battery yang digunakan berjenis Li-ion NMC dengan state of charge sebesar 70%. Kapasitas tiap sel pada baterai tersebut sebesar 38 Ah. Pada penelitian ini sistem penyimpanan berbasis retired battery pakai akan dibandingkan dengan pengontrol konvensional load frequency control, pengontrol tipe proportional-integrator, sistem penyimpanan energi berbasis superconducting magnetic,dan sistem penyimpanan energi berbasis baterai baru. Perbandingan tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis pengontrol serta sistem penyimpanan energi. Hasil yang didapatkan adalah pada penggunaan sistem penyimpanan energi berbasis retired battery dapat meredam deviasi frekuensi dan serta mempertahankan kekokohan sistem. sebagai perbandingan dengan pengontrol lain, retired battery memiliki nilai indeks performa kesalahan minimum sebesar ± 5.157 % lebih besar dibandingkan dengan baterai tipe baru dan masing-masing ± 99.96 %, ± 99.83%, ± 98.90% lebih kecil dibandingkan pengontrol konvensional load frequency control, pengontrol tipe proportional-integrator, sistem penyimpanan energi berbasis superconducting magnetic. | en_US |