• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • INTERNATIONAL RELATIONS (HUBUNGAN INTERNASIONAL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • INTERNATIONAL RELATIONS (HUBUNGAN INTERNASIONAL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    UPAYA ADVOKASI INTERNASIONAL TERHADAP PERUBAHAN KEBIJAKAN KRIMINALISASI PRAKTIK ABORSI DI MALTA (2011 - 2020)

    Thumbnail
    View/Open
    Tugas Akhir_106217062_Tika Aulia Dewi.pdf (4.811Mb)
    Date
    2020-02-15
    Author
    Dewi, Tika Aulia
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Hak akses ke layanan dan informasi aborsi merupakan salah satu aspek yang kerap diperjuangkan oleh masyarakat internasional, menjadi bagian dari pemenuhan Sexual and Reproductive Health Rights (SRHR). Pembatasan akses terhadap layanan dan informasi aborsi yang aman—baik melalui perundang-undangan maupun dalam praktiknya — tidak mencerminkan proses pencapaian hidup yang layak. Malta merupakan satu-satunya negara Uni Eropa yang mengkriminalisasi segala upaya praktik aborsi. Berbagai upaya penghilangan hambatan dalam penegakan SRHR di Malta terkait praktik aborsi, bersifat berbenturan dengan budaya yang ada—pengaruh Gereja Katolik yang kuat, menyebabkan masyarakat terbagi akan 2 (dua) kubu, pro-life dan pro-choice. Sejak munculnya gerakan akan kebebasan pencapaian hak tiap individu, hak akses akan aborsi telah menjadi titik fokus yang kerap diperjuangkan. Pemblokiran jaringan advokasi masyarakat Malta terhadap pemerintahannya, menjadi titik balik dari sistem yang dilakukan. Berbagai dialog politik terkait perdebatan akan praktik aborsi telah berlangsung di Malta begitu pula dalam kancah internasional, yang garis besar pembahasannya berputar pada upaya dekriminalisasi praktik aborsi di Malta. Dalam rangka mengemukakan pola upaya advokasi internasional yang ada, akan dilakukan analisis melalui Konsep Transnational Advocacy Network, serta secara spesifik melalui model Boomerang Pattern oleh Keck dan Sikkink (1998). Tulisan ini lebih lanjut mengemukakan signifikansi besar dari jaringan yang tercipta dalam peningkatan tensi dan urgensi permasalahan, yang secara luas tidak hanya berdampak pada pemenuhan SRHR, melainkan juga berdampak dalam menyongsong kehidupan potensial perempuan Malta secara lebih lanjut.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/3034
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV