ANALISIS POTENSI REDUKSI SAMPAH KANTONG PLASTIK PE (POLYETHYLENE) DAN BOTOL PET (POLYETHYLENE TEREPHTHALATE) MENJADI ALTERNATIF BAHAN BAKAR DENGAN TEKNOLOGI PIROLISIS, STUDI KASUS EMPLASEMEN PLUIT JAKARTA UTARA
Abstract
Penelitian ini tentang bagaimana potensi reduksi dan alternatif bahan bakar yang dihasilkan dari pengolahan sampah plastik PE (Polyethylene) dan Botol PET (Polyethylene Terephthalate) di Emplasemen Pluit dengan Teknologi Pirolisis. Tujuannya adalah untuk mengetahui produk dan fraksi hidrokarbon (bahan bakar) yang dihasilkan dari pengolahan sampah kantong plastik PE dan botol PET Emplasemen Pluit dengan teknologi pirolisis, mengetahui dan menganalisis potensi reduksi serta alternatif bahan bakar yang dihasilkan dari sampah kantong plastik PE dan botol PET Emplasemen Pluit menggunakan teknologi pirolisis sehingga dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif, dan memberikan rekomendasi pemanfaatan alternatif bahan bakar yang dihasilkan dari pengolahan sampah plastik PE dan botol PET dengan teknologi pirolisis di Emplasemen Pluit Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, eksperimen laboratorium, studi literatur dan menggunakan teori utilitas serta compromise programming dalam pengambilan keputusan proses pirolisis yang akan digunakan dalam pengujian lab. Pengumpulan data timbulan sampah yang dilakukan pada penelitian ini mengacu pada SNI 19-3964-1994, RCRA Waste Sampling Draft Technical Guidance (EPA, 2002), dan Teknik pengambilan sampel sampah perairan World Bank (2018). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan proses pirolisis katalitik dengan Py-GC/MS terhadap sampah plastik PE dihasilkan 50 produk senyawa yang didominasi oleh 83,82 % senyawa hidrokarbon fraksi ringan hingga sedang dan dapat mereduksi 74,54% dari total timbulan sampah kantong plastik PE Emplasemen Pluit. Persentase fraksi bahan bakar tertinggi adalah fraksi bensin sebesar 38,28%. Sedangkan, untuk sampah plastik PET, produk yang dihasilkan berupa 30 produk senyawa yang didominasi oleh senyawa non hidrokarbon sebesar 69,84 % yang terdiri dari senyawa turunan hidrokarbon, asam benzoat dan lainnya. Fraksi bahan bakar yang dihasilkan adalah fraksi minyak diesel dengan perolehan sebesar 8,5% dan tidak menghasilkan fraksi bensin. Selain itu, dapat mereduksi timbulan sampah PET sebesar 8,5% di Emplasemen Pluit. Dengan potensi dan produk fraksi bahan bakar bensin yang dihasilkan dari pirolisis sampah plastik PE, maka dapat menghasilkan potensi bahan bakar bensin sebesar 11,33 liter dalam satu kali pemrosesan. Hasil potensi bahan bakar tersebut, akan dimanfaatkan untuk kendaraan pengangkut sampah germor di Emplasemen Pluit sehingga dapat berpotensi untuk mensubtitusi kebutuhan bahan bakar operasional germor selama 7 hingga 8 hari kerja. Sedangkan untuk sampah botol PET dapat menghasilkan potensi bahan bakar diesel sebesar 71,62 liter dalam satu kali pemrosesan serta dapat menghasilkan potensi pemanfaatan secara ekonomi sebesar Rp. 673.228.