ANALISIS PERPINDAHAN MODA PENGGUNA TRANSJAKARTA TERHADAP MODA MRT FASE II (STUDI KASUS TRANSJAKARTA KORIDOR 1)
Abstract
Transjakarta Koridor 1 (TJ K1) merupakan koridor dengan jumlah penumpang terbanyak diantara semua koridor Transjakarta, dimana total penumpang mencapai 2.686.458 jiwa per Desember 2019. Tingginya jumlah penumpang mengakibatkan kinerja TJ K1 menjadi menurun, terutama pada parameter load factor mencapai 284,615% dengan total penumpang 111 orang dalam satu kali perjalanan. Dengan demikian diperlukan moda alternatif untuk meningkatkan kinerja TJ K1. Tujuan dari penelitian ini yaitu: mengetahui kinerja TJ K1 (do-nothing), pemodelan pemilihan moda dan probabilitas pengguna TJ K1 terhadap MRT, serta mengetahui kinerja TJ K1 ketika MRT Fase II beroperasi (do-something). Variabel yang digunakan adalah time different (TD) dan cost different (CD) antara TJ K1 terhadap MRT untuk trase Blok M-Kota. Penelitian ini menggunakan teknik Stated Preference (SP) dan analisis model pemilihan moda dengan Metode Logit Binomial Selisih. Hasil analisis terhadap perpindahan memperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,5025, berarti sebesar 50,25% dipengaruhi oleh variabel yang diteliti. Dari persamaan model terpilih, probabilitas berpindah ke MRT sebesar 33,36% dengan selisih biaya lebih mahal Rp7500,- dan selisih waktu lebih cepat 20 menit. Sehingga probabilitas perpindahan berpengaruh terhadap kinerja TJ K1 dalam peningkatan parameter load factor setelah MRT beroperasi.