dc.description.abstract | Analisis daya dukung aksial pondasi tiang dilakukan pada proses perancangan pondasi. Untuk mendukung proses perancangan perlu dilakukan static loading test (SLT) dan uji PDA. Namun terdapat kekurangan pada SLT, sehingga uji PDA digunakan untuk mendampingi pengujian tersebut. Pada kajian ini hasil dari uji PDA dibandingkan dengan metode statik empirik (SE), dinamik empirik (DE), dan SLT. SE dilakukan dengan metode Mayerhof (1976), Reese & Wright (1977), Mayerhof-α, dan Vesic-α. Hasil analisis SE dan uji PDA menunjukkan margin terkecil pada metode Vesic-α sebesar -2% dan -61,16% di DB-1 dan DB-2, lalu metode Mayerhof (1976) -71,16% di DB-3. Kemudian, DE dilakukan dengan metode CNBC, Gates, Danish, Hiley, Janbu, Modified ENR, Eytelwein, AASTHO, Navy-McKay, dan PCUBC. Hasil analisis DE dan uji PDA menunjukkan margin terkecil pada metode Modified ENR sebesar 5,01% dan 7,97% di KT-2 dan KT-4, metode Navy-McKay -5,12% di KT-1, dan metode PCUBC 7,89% di KT-3. Selanjutnya, SLT dilakukan dengan metode Chin. Hasil analisis SLT dan uji PDA menunjukkan margin sebesar 76,24% sehingga uji PDA dapat dipercaya karena mendapatkan hasil yang lebih konservatif. Kemudian dari hasil analisis SE dan DE menunjukkan bahwa metode Vesic-α dan metode Modified ENR merupakan metode yang memiliki nilai margin terkecil terhadap uji PDA. | en_US |