dc.description.abstract | PT XYZ adalah sebuah perusahaan general supplier yang salah satu produk penjualannya adalah tissue, yang saat ini sedang mengalami peningkatan penjualan. Gudang tissue PT XYZ yang berlokasi di Kembangan, Jakarta Barat memiliki permasalahan terbatasnya kapasitas simpan gudang yang menyebabkan banyaknya barang simpan ditumpuk melebihi batas seharusnya (maximum stacks) atau bahkan mengambil bagian aisle untuk mengakomodir kekurangan stok simpan, hal ini menyebabkan terjadinya proses repetisi yang harus dilakukan oleh order-picker dikarenakan aisle yang seharusnya bisa dilalui forklift tertutup oleh barang simpan, yang berdampak pada tingginya tingkat repetisi, besarnya jarak tempuh dan waktu order-picking. Pengaturan tata letak randomized storage pada gudang tissue PT XYZ juga menyebabkan proses order-picking membutuhkan waktu lebih lama, hal ini dikarenakan penempatan produk simpan dilakukan secara acak di dalam gudang. Mengetahui hal tersebut PT XYZ berencana untuk menerapkan perancangan ulang tata letak penyimpanan dengan tujuan meningkatkan kapasitas simpan, serta meminimasi jarak dan waktu order-picking pada gudang tissue PT XYZ.
Penelitian ini menggunakan metode class-based storage (Klasifikasi ABC), penerapan racking dan substitusi alat penanganan material untuk melakukan perancangan tata letak penyimpanan. Hasil rancangan tata letak penyimpanan kondisi usulan akan dibandingkan dengan tata letak penyimpanan milik perusahaan dengan perhitungan rectilinear. Pada penelitian ini membuktikan bahwa tata letak penyimpanan kondisi usulan mampu menghasilkan peningkatan kapasitas simpan pallet sebesar 285%, minimasi total jarak tempuh alat penanganan material sebesar 42.561,8 meter atau dalam persentase 35,95% lebih baik, serta minimasi waktu order-picking sebesar 41 jam 27 menit yang bila dikonversikan ke dalam persentase 15.65% lebih baik dari tata letak penyimpanan milik perusahaan. | en_US |