Show simple item record

dc.contributor.authorFitri, Dyah Ekawati Noor
dc.date.accessioned2019-12-26T09:28:41Z
dc.date.available2019-12-26T09:28:41Z
dc.date.issued2019-12
dc.identifier.citationAPA 6th Editionen_US
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/311
dc.description.abstractPERUMDAM sebagai badan usaha milik daerah bertujuan untuk melaksanakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18 Tahun 2007 mengenai Penyelenggaran Pengembangan SPAM, kegiatan penyediaan air minum merupakan kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan air manusia sesuai dengan syarat-syarat kesehatan masyakat dan pembangunan ekonomi. PERUMDAM berkewajiban untuk memastikan kualitas air minum yang dihasilkannya sesuai dengan ketentuan yang tertera pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/PERMENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Akan tetapi, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa akses masyarakat terhadap air minum yang memenuhi baku mutu pada tahun 2017 hanya sebesar 72,04%. Di samping itu, Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup pada tahun 2015 mengidentifikasi bahwa 55 sungai mengalami pencemaran berat sehingga kualitas dan kuantitas sumber air baku yang memenuhi syarat terus mengalami penurunan. Kerja Praktik di PERUMDAM bertujuan untuk mempelajari sistem operasi dan pemeliharaan unit pengolahan air bersih, menganalisis kualitas produk pengolahan air bersih sesuai parameter fisik dan kimia air, dan mengevaluasi sistem pengolahan air bersih yang telah diterapkan oleh instansi terkait sehingga dapat mengetahui kendala dan tantangan yang dihadapi serta memberi inovasi. Hasil observasi menunjukkan bahwa sistem dan proses kerja yang dilakukan di Perumda Air Minum Tirta Raharja sesuai dengan SOP (Standar Operasi dan Prosedur) yang telah disusun dan disahkan. Sistem operasi dan pemeliharaan unit pengolahan dilakukan dengan sistem konvensional dan otomatis. Sistem konvensional dikerjakan oleh manusia, sementara sistem otomatis menggunakan alat atau instrumen yang telah diprogram dengan software. Kualitas air bersih telah memenuhi baku mutu sesuai dengan PERMENKES 492/2010. Sementara parameter kadmium, arsen, dan selenium tidak diuji karena keterbatasan alat, SDM, dan metode pengujian. Evaluasi yang dilakukan berkaitan dengan perbaikan desain dan prosedur perawatan unit koagulasi dan sedimentasi serta penambahan unit pengolahan lumpur untuk mendaur ulang air backwash menjadi air baku.en_US
dc.subjectPerumdam, Desain Instalasi, Sistem Otomatis, Baku Mutu, Backwash.en_US
dc.titleStudi Analisis Sistem Pengolahan Air Bersih di Perumda Air Minum Tirta Raharjaen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record