Show simple item record

dc.contributor.authorPratomo, Ajie Nursetya
dc.date.accessioned2021-02-17T10:34:59Z
dc.date.available2021-02-17T10:34:59Z
dc.date.issued2021-02-17
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/3170
dc.description.abstractPemanfaatan dari recovery lanjutan atau enhanced oil recovery (EOR) diharapkan dapat mempertahankan penurunan jumlah produksi minyak pada proses lifting minyak bumi, dimana penurunan tersebut bias ditahan di titik 510.000 bph, dibandingkan tanpa menggunakan metode EOR, yaitu sekitar 290.000 bph. Ketika IFT menurun, larutan minyak yang tidak bercampur akan menjadi lebih larut dan lebih mudah untuk didorong keluar dari formasi batuan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi surfaktan terbaik yang memenuhi standar industri. Formulanya terdiri dari Sodium Lignosulfonate (SLS) dan lignin, yang terakhir terbuat dari TKKS, Tween 80 dan hexanol. Metode analisa yang digunakan pada penelitian kali ini adalah; compatibility test, phase behaviour test, IFT measurement, oil displacement experiment, dan viscosity test. Berdasarkan metode ini, kinerja dari keempat formulasi surfaktan yang disiapkan dievaluasi. Dari hasil percobaan, didapatkan bahwa formulasi F2 memiliki kinerja yang paling baik dari aspek compatibility, phase behaviour, dan incremental recovery yang baik, namun keempat formulasi masih belum memenuhi dalam aspek nilai IFT namun, penggunaan dari keempat formulasi ini lebih cocok digunakan pada keadaan sumur dengan viskositas rendah.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectEnhanced Oil Recovery, Ampas Tebu, Sodium Lignosulfonat, IFT, Surfaktanen_US
dc.titlePEMBUATAN SODIUM LIGNOSULFONAT (SLS) DARI AMPAS TEBU SERTA PENGARUH KOMPOSISI MIX-SURFACTANT UNTUK ENHANCED OIL RECOVERY (EOR)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record