Show simple item record

dc.date.accessioned2019-12-26T09:32:37Z
dc.date.available2019-12-26T09:32:37Z
dc.date.issued2019-12-26
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/318
dc.description.abstractSampah adalah sesuatu yang tidak asing lagi, Sampah dapat dikatakan sebagai kotoran, sesuatu yang tak terpakai dan dibuang, semua barang yang dibuang karena di anggap tak berguna lagi. Seharusnya sampah dapat dimanfaatkan untuk diolah dan dikelola sesuai dengan prosedur 3R Reduce (mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah), Reuse (menggunakan kembali barang yang biasa dibuang), dan Recycle (mendaur ulang sampah). Kabupaten lebak merupakan kota kecil yang berpotensi meningkatnya timbulan sampah tiap tahunnya sejalan dengan pertumbuhan penduduk sehingga akan berakibat pada kondisi lingkungan serta kesehatan masyarakat. Oleh karena itu diperlukannya pengelolaan sampah sejak dini untuk mengatasi permasalahan sampah. Namun, sampai saat ini pengelolaan sampah belum menjadi prioritas pemerintah daerah khususnya kabupaten lebak. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat dan wilayah layanan terkait dengan pelayanan pembuangan sampah, dan mengetahui kondisi sistem pengelolaan sampah pada umumnya dan sub sistem teknis operasional khusunya dilakukan Kajian Pengelolaan Sampah kabupaten lebak. Studi pengelolaan sampah merupakan salah satu pendekatan dalam pengelolaan sampah yang berbasis Masyarakat bertujuan untuk mengkaji dan mempelajari sistem pengelolaan sampah, Mempelajari pemanfataan kembali sampah di Kabupaten Lebak. Berdasarkan hasil peninjauan dilapangan ditemukan bahwa tingkat dan daerah layanan yang dilakukan masih terbatas pada sebagian kegiatan komersil disekitar kawasan jalan utama, sementara sumber sampah dari rumah tangga belum terlayani. Rata-rata timbulan sampah per jiwa perhari adalah sebesar 0.4 kg dengan dominasi sampah organik yakni sampah sisa makanan, sisa sayuran, kulit buah, daun-daunan. Berdasarkan potensi timbulan sampah maka dibutuhkan wadah yang cukup dan memadai, kendaraan roda 4 dan roda 3(agar semua sumber dapat dilayani), dan kebutuhan tenaga kerja serta fasilitas lainnya harus mendukung. Faktor utama yang menyebabkan kurang maksimalnya pengelolaan sampah Kabupaten Lebak adalah masalah kewenangan pada institusi pengelola sampah sehingga berdampak pada sub sistim lainnya dalam sistim pengelolaan sampah. Untuk mengatasi permasalahan yang ada ditetapkan tiga skala prioritas kebijakan yakni prioritas utama adalah penataan kelembagaan dan hukum, prioritas kedua adalah pembenahan terhadap aspek teknis operasional pengelolaan sampah dan prioritas ketiga adalah peningkatan peran serta masyarakaten_US
dc.subjectPengelolaan sampah, Pelayanan sampah, sampah, permasalahan.en_US
dc.titlePENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN LEBAK OLEH DINAS LINGKUNGAN HIDUPen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record