dc.contributor.author | Batubara, Ronald | |
dc.date.accessioned | 2021-02-17T23:16:20Z | |
dc.date.available | 2021-02-17T23:16:20Z | |
dc.date.issued | 2021-02-17 | |
dc.identifier.citation | IEEE | en_US |
dc.identifier.uri | https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/3198 | |
dc.description | Beberapa industri di Indonesia saat ini masih menggunakan controller yang ukurannya besar dan tidak mudah untuk melakukan perawatan. Kehandalan controller yang digunakan oleh beberapa industri juga telah menurun karena lifetime dari controller tersebut. Permasalahan tersebut membuat para pemilik industri harus menemukan controller yang tepat untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama. Solusi dari permasalahan tersebut adalah PLC. PLC memiliki ukuran dan konsumsi daya yang lebih rendah dibandingkan controller yang lain. Selain ukurannya, PLC lebih mudah perawatannya karena memiliki indikator pada bagian input dan output yang memungkinkan troubleshooting pada sistem lebih cepat dan mudah. Salah satu kegunaan PLC pada industri adalah sebagai sistem emergency shutdown (ESD). ESD digunakan untuk mencegah terjadinya hal-hal berbahaya bagi pekerja dan sistem proses. Di PT. Pertamina RU 2 Dumai salah satu unit yang menggunakan sistem emergency shutdown adalah boiler 940-B1. Boiler 940-B1 adalah salah satu bagian pendukung untuk memproduksi listrik dan penggerak di PT. Pertamina RU 2 Dumai. Boiler 940-B1 adalah penghasil uap bertekanan tinggi yang digunakan sebagai sumber energi pada kilang. tekanan uap tersebut dapat digunakan untuk menggerakkan turbine untuk menghasilkan listrik. Oleh karena itu, boiler 940-B1 memerlukan sistem kendali yang baik supaya mencegah terjadinya ledakan akibat tekanan uap bertekanan tinggi tersebut. | en_US |
dc.description.abstract | Perkembangan teknologi pada dunia industri di Indonesia saat ini semakin berkembang dengan cepat. Khususnya pada industri kilang minyak dan gas di Indonesia yang merupakan sektor yang sangat penting untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Perusahaan minyak dan gas memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pengendalian yang tepat untuk mengurangi risiko kerja. Salah satu sistem yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut adalah Sistem Emergency Shutdown (ESD). Sistem ESD diperlukan pada industri untuk mencegah terjadinya kerusakan alat-alat instrumen dan kecelakaan kerja. Sistem ESD menggunakan PLC untuk mengendalikan setiap alat instrumen yang terpasang dan dapat diaktifkan secara otomatis atau manual menggunakan PLC TRICONEX untuk menjaga sistem proses dari keadaan berbahaya terkait penggunaan DCS. Salah satu unit di kilang PT. Pertamina RU 2 Dumai yang menggunakan ESD adalah unit pengolahan uap atau boiler. ESD akan selalu bekerja saat boiler dalam keadaan normal sehingga ketika kondisi boiler dalam keadaan yang tidak sesuai maka ESD akan menutup katup bahan bakar sehingga boiler akan shutdown. oleh karena itu, ESD dibutuhkan pada dunia industri untuk mencegah terjadinya hal-hal yang berbahaya bagi pekerja. | en_US |
dc.publisher | Universitas Pertamina | en_US |
dc.subject | Teknologi | en_US |
dc.subject | Industri | en_US |
dc.subject | Emergency Shutdown | en_US |
dc.subject | Boiler | en_US |
dc.subject | PLC | en_US |
dc.subject | DCS | en_US |
dc.title | SISTEM EMERGENCY SHUTDOWN (ESD) PADA UNIT BOILER 940-B1 MENGGUNAKAN PLC TRICONEX DI PT. PERTAMINA RU II DUMAI | en_US |
dc.type | Other | en_US |