PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR TERPRODUKSI DI GS LINDAI PT PERTAMINA HULU ENERGI KAMPAR-SIAK, RIAU
Abstract
Gathering Station (GS) Lindai PT Pertamina Hulu Energi Kampar-Siak menghasilkan air terproduksi dalam jumlah yang besar, dengan debit maksimum sebesar 1454,09 m3/hari. Air terproduksi memiliki dampak pada penurunan kualitas badan air tempat pembuangan. Di sisi lain, air terproduksi berpotensi dimanfaatkan kembali sebagai penyiraman tanaman. Pemanfaatan kembali merupakan bentuk inovasi teknologi yang dilakukan perusahaan dalam mendapatkan peringkat Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER). Kualitas air terproduksi yang dijadikan air siram tanaman mengacu pada standar air baku kelas III menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Parameter minyak, lemak, dan COD pada air terproduksi melebihi standar tersebut sehingga diperlukan instalasi pengolahan. Perancangan instalasi pengolahaan air terproduksi bertujuan untuk mengolah air terproduksi agar dapat memenuhi standar air baku kelas III dan digunakan sebagai air siram tanaman. Pemilihan alternatif instalasi pengolahan terbaik dilakukan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan mempertimbangkan lima kriteria. Hasilnya menunjukkan rangkaian instalasi terpilih adalah Corrugated Plate Interceptor (CPI) dan membran ultrafiltrasi. Unit CPI memiliki dimensi 10 m x 5,5 m x 2 m dengan total luas lahan sebesar 55 m2, sedangkan membran ultrafiltrasi memiliki luas total 0,2 m2 dengan jumlah modul sebanyak 8 buah dan diameter 0,18 m. Adapun tangki retentat dan tangki penampung memiliki luas lahan sebesar 3,05 m2 dan 5,72 m2.