PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIN-MAX ANALYSIS (STUDI KASUS: PT PERTAMINA RETAIL)
Abstract
Pengendalian persediaan barang sangat penting dalam kegiatan di perusahaan, karena tanpa
adanya pengendalian persediaan, perusahaan akan sulit untukmemenuhi permintaan
konsumen. Penelitian ini mengenai pengendalian persediaan barang yang berlangsung di
Bright Conveinence Store milik PT Pertamina Retail. Tujuan penelitian ini yaitu menghindari
kelebihan dan kekurangan barang di Bright Conveinence Store milik PT Pertamina Retail.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode untuk
pengendaliaan persediaan yang digunakan dalam penelitian adalah min-max analysis. Data
penelitian diperoleh dari data historis penjualan barang selama 12 periode. Penelitian
difokuskan pada dua jenis barang, yaitu LPG berukuran 3 Kg dan 12 Kg. Hasil yang didapat
dalam penelitian ini adalah persediaan maksimum dan minimum secara berturut-turut untuk
LPG 3 Kg adalah 615 pcs dan 322 pcs. Kemudian, total biaya persediaan yang harus
dikeluarkan sebanyak Rp240.862.718. Lalu, persediaan maksimum dan minimum secara
berturut-turut untuk LPG 12 Kg adalah 63 pcs dan 34 pcs. Kemudian, total biaya persediaan
yang harus dikeluarkan sebanyak Rp218.209.387.