dc.description.abstract | Kontur permukaan dasar laut yang tidak rata membuat pipa bawah laut memiliki potensi untuk mengalami tegangan berlebih serta local buckling, baik yang diakibatkan terjadinya bentang bebas (freespan) maupun akibat melewati profil bukit. Hal ini membuat simulasi dan perhitungan kondisi pipa bawah laut sebelum diinstalasi menjadi penting untuk mencegah terjadinya kegagalan struktur. Maka dari itu, perancangan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pipa bawah laut ketika diletakkan pada seabed dan mengetahui apakah nilai tegangan dan unity check (UC) pada pipa memenuhi kriteria aman berdasarkan standar DNV-OS-F101, serta memberikan rekomendasi solusi untuk pipa yang tidak memenuhi kriteria aman. Permodelan dilakukan untuk mengetahui kondisi pipa, nilai momen lentur serta gaya aksial yang dialami oleh pipa berdasarkan metode elemen hingga menggunakan aplikasi Abaqus CAE. Hasilnya, didapatkan 8 bagian pipa yang terpengaruh oleh bottom roughness pada seabed, 7 diantaranya mengalami freespan sementara lainnya melalui profil bukit dengan rasio ketinggian per kedalaman (H/L) 0,4. Dari 8 bagian pipa ini, ditentukan 12 titik tinjauan berdasarkan letak momen maksimum. Pengecekan kriteria aman menunjukan bahwa terdapat 2 titik yang memiliki nilai tegangan melebihi tegangan izin serta terdapat 1 titik yang memiliki lebih dari 1 UC setelah melalui profil bukit. Pipa diprediksi aman setelah diberikan rekomendasi solusi berupa pre-trenching dengan kedalaman 1 m dan 0,5 m. | en_US |