dc.description.abstract | Gas bumi merupakan aset negara yang harus dikelola dengan benar karena memiliki peranan penting terhadap bauran energi di Indonesia dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) adalah salah satu fasilitas untuk mentransferkan gas bumi, dikelola pertama kali oleh PT Nusantara Regas. Regasifikasi merupakan suatu proses perubahan Liquified Natural Gas (LNG) dari fase cair menjadi fase gas kembali dengan cara didinginkan hingga suhu sekitar -1610C dan tekanan 1 atm. Tujuan mengubah bentuk fase dari gas menjadi cair yaitu untuk memudahkan proses transportasi dan penyimpanannya. Dibalik kegiatan operasional regasifikasi gas dari awal hingga akhir kegiatan, terdapat potensi dampak yang ditimbulkan ke lingkungan, salah satunya ialah dampak terhadap kualitas udara. Penelitian ini bertujuan untuk memantau kualitas udara di PT Nusantara Regas supaya memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Berdasarkan Permen LH No.13 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas Bumi, jumlah partikulat di Emergency Diesel Generator (EDG) FSRU melebihi baku mutu yaitu sebesar 180 µg/Nm3, sehingga perlu dilakukan pengendalian partikulat pada EDG tersebut. Alternatif perangkat kontrol yang biasa digunakan untuk menyisihkan partikulat yaitu gravity settling chamber, cyclone, wet scrubbers, fabric filters, dan electrostatic precipitators. Solusi yang memungkinkan untuk diterapkan di EDG ialah memasang cyclone dengan pertimbangan biaya, lahan, efisiensi penyisihan, dan perawatan. | en_US |