STUDI PENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSA) DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TERPADU (TPST) BANTARGEBANG
Abstract
Kerja praktik telah dilaksanakan dari tanggal 15 Juli hingga 15 Agustus 2019 di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta bidang Unit Pengolahan Sampah Terpadu (UPST). Kerja praktik dilakukan dengan tema “studi penerapan PLTSa di TPST Bantargebang”. Tujuan dari kerja praktik ini yaitu meliputi perhitungan kadar air sampah pada pretreatment PLTSa, mengetahui input dan output sampah pada pretreatment, dan menghitung massa sampah per rit untuk membantu operasional PLTSa.
Kegiatan untuk mencari nilai kadar air dilakukan dengan menggunakan alat ukur kadar air dengan meletakkannya pada sampah pada saat sebelum masuk trommel dan setelah masuk ke trommel. Hal tersebut untuk mengetahui apakah ada perbedaan kadar air dari hasil pengolahan trommel tersebut. Mencari nilai massa pada input dan output pretreatment dilakukan dengan pendekatan volume benda, kemudian dikalikan dengan massa jenis yang didapat dari literatur yaitu 0,2971 ton/m3 karena tidak adanya fasilitas yang memadai untuk menimbang massa sampah tersebut. Untuk massa sampah yang dibawa ke PLTSa dihitung dengan perhitungan massa per bucket dari traktor, lalu dikali enam belas sebagai rata-rata bucket untuk memenuhi truk penyuplai sampah PLTSa. Untuk penerapan PLTSa nya sendiri, alat-alat instrument yang digunakan dalam pengolahan termal masih dalam tahap uji coba. Pada saat ini, sedang dalam tahap steam blowing.
Hasil penelitian untuk kadar air sampah yang akan dibawa ke PLTSa yaitu 35,5%. Hasil pengukuran volume manual sampah didapatkan sampah yang masuk ke bunker PLTSa sebesar 92,5 ton/lima hari kerja dan Sampah yang masuk ke landfill sebesar 25,64 ton/lima hari kerja dari sampah yang masuk ke pengolahan pretreatment sebesar 100,2 ton/lima hari kerja. Dalam proses penimbangan sampah yang dilakukan untuk mengetahui setiap rit sampah untuk suplai PLTSa, didapatkan sampah sebesar 9,5 ton setiap ritnya..