dc.description.abstract | Pada unit koagulasi terjadi proses adsorpsi oleh koagulan terhadap partikel-partikel koloid sehingga menyebabkan destabilisasi partikel. Koagulan yang dipakai IPA Pondok adalah jenis aluminium sulfat dengan nama Poly-Aluminium Chloride (PAC) dengan konsentrasi 20%. Pada IPA Pondok Perumda Tirta Makmur Sukoharjo belum adanya acuan kerja dasar mengenai pompa dosis koagulan PAC dengan konsentrasi 20%. Dalam memberikan acuan kerja pompa dosis koagulan perlu dilakukan pengukuran debit air baku terlebih dahulu menggunakan metode Thompson. Rentang debit air baku pada IPA Pondok Sukoharjo adalah 20-25 Liter/detik. Kemudian dilanjutkan penentuan konsentrasi kekeruhan untuk menentukan dosis koagulan. Nilai kekeruhan pada IPA Pondok Sukoharjo berada pada rentang 0-150 NTU dengan dosis yang dianjurkan 65 ppm. Kemudian dilanjutkan penentuan debit koagulan yang dibubuhkan. Debit koagulan yang dibubuhkan berbanding lurus dengan dosis koagulan dan debit air baku namun berbanding terbalik dengan berat jenis dan konsentrasi koagulan. Rentang debit koagulan yang dianjurkan adalah 5-7 mg/liter. Kemudian dilanjutkan penentuan strok pompa. Strok pompa yang dianjurkan berdasarkan acuan kerja adalah 20-30 sedangkan strok pompa yang biasa digunakan pada IPA Pondok Sukoharjo adalah 60-70. Perbedaan strok pompa ini dipengaruhi oleh faktor adanya turbulensi pada aliran air baku, suhu, debit air baku yang diolah, dan kondisi air baku yang akan diolah. Penggunaan PAC cair dengan konsentrasi 20% telah efektif karena air bersih yang diolah dari air baku, dengan parameter kekeruhan, tidak melebihi baku mutu air bersih berdasarkan mutu Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus per Aqua, dan Pemandian Umum. | en_US |