dc.description | PT PALYJA menggunakan jenis filtrasi saringan pasir cepat Unit filtrasi merupakan suatu alat untuk memisahkan antara zat padat dengan suatu fluida. Zat padat ini kelak akan terhitung sebagai nilai kekeruhan atau turbiditas dalam suatu fluida tersebut. Pada prinsipnya proses filtrasi terjadi akibat zat padat pada suatu fluida tersebut tersaring pada suatu media filtrasi yang digunakan. Pada penerapannya, PT PALYJA menggunakan unit filtrasi dengan media pasir silika pada salah satu konfigurasi pengolahannya. Akan tetapi, unit filtrasi eksisting PT PALYJA memiliki lapisan kedalaman media yang kurang merata dan dapat terjadi penurunan efektivitas penyisihan turbiditas hingga melebihi baku mutu. Hal ini terjadi akibat umur pakai media yang sudah melebihi masa pemakaian selama 2 tahun (Degremont, 1991). Untuk tujuan memenuhi standar baku mutu, maka penelitian ini dilakukan sebagai bentuk upaya revitalisasi unit filtrasi eksisting.
Dalam pelaksanaan Tugas Akhir (TA) ini akan dilakukan penelitian berupa modifikasi media pasir filter berdasarkan perbedaan karakteristik butir medianya pada instalasi pengolahan air minum di salah satu IPA di PT PALYJA. Perencanaan modifikasi tersebut dilakukan melihat potensi penggunaan karakteristik media pasir baru yaitu dengan penggunaan ukuran media pasir yang lebih besar dari eksisting dan campuran terhadap efektivitas penyisihan turbiditas. Ukuran media pasir yang lebih besar akan cenderung meningkatkan nilai porositas dan akan menurunkan nilai kecepatan filtrasi. Semakin kecil kecepatan filtrasi maka akan menurunkan efektivitas penyisihan turbiditas (Twort, 2006). Akan tetapi faktor debit juga berpengaruh dalam penentuan nilai kecepatan filtrasi. Berdasarkan persamaan kecepatan aliran fluida, dengan luas permukaan filter yang sama, peningkatan debit akan meningkatkan nilai kecepatan aliran. Semakin besar kecepatan aliran maka semakin besar pula nilai kecepatan filtrasi yang akan didapatkan. Oleh karena itu, faktor debit juga akan dipertimbangkan dalam penelitian ini.
Selain itu, dalam penelitian ini juga akan dilakukan penelitian tentang pengaruh nilai debit terhadap kehilangan tekanan (headloss). Hal ini dilakukan untuk melihat efek dari perubahan debit terhadap aspek operasional unit filtrasi tersebut karena nilai headloss akan menentukan pula waktu operasi unit filtrasi (filter run). Filter run akan menentukan seberapa sering unit filtrasi tersebut harus dilakukan pencucian (backwash) dan tentu ini akan berdapak pada nilai kehilangan air total suatu IPA.
Oleh karena itu, manfaat dari penelitian ini adalah untuk pemenuhan baku mutu outlet unit filter eksisting dan untuk melihat potensi peningkatkan kapasitas produksi tanpa mengganggu aspek operasional dan pola konstruksi yang sudah ada serta tetap menjaga kualitas air pada buangan unit filtrasi yang digunakan. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjawab tantangan dari masyarakat Jakarta terhadap kebutuhan air bersih dan air minum yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perbedaan karakteristik fisik
butir media pasir dan debit terhadap efektivitas penyisihan turbiditas serta kehilangan
tekanan. Pengujian ini dilakukan pada media filter dengan 3 karakteristik fisik yang
berbeda. Pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari data karakteristik fisik
media pasir, efektivitas penyisihan turbiditas, debit, dan nilai kehilangan tekanan
menggunakan pendekatan teoritis dan empiris. Karakteristik fisik media pasir meliputi
effective size (ES), uniformity coefficient (UC), dan porositas. Debit dan efektivitas
penyisihan turbiditas dianalisis berdasarkan pola debit harian hasil observasi selama
5 hari kerja di IPA 2 PT PALYJA. Nilai kehilangan tekanan ditentukan berdasarkan
persamaan Carmen-Kozeny sebagai pendekatan teoritis dan pengujian pada
purwarupa filter sebagai pendekatan empiris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perbedaan karakteristik fisik butir media pasir berpengaruh terhadap efektivitas
penyisihan turbiditas. Hal ini dibuktikan dengan butir media kecil (ES = 0,87 mm, UC
= 1,51) memiliki rata-rata penyisihan tertinggi, yaitu sebesar 90,95%. Kemudian, butir
media campuran (ES = 0,89 mm, UC = 1,49) menyusul dengan rata-rata penyisihan
sebesar 89,75%. Butir media besar (ES = 1,29 mm, UC = 1,40) memiliki urutan ketiga
dengan rata-rata penyisihan sebesar 86,42%. Selain itu, diketahui bahwa pada ketiga
jenis media, perbedaan debit tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
efektivitas penyisihan turbiditas. Kemudian, perbedaan karakteristik fisik butir media
pasir berpengaruh terhadap kehilangan tekanan. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan
kehilangan tekanan tertinggi pada butir media kecil, yaitu sebesar 1,26%, kemudian
disusul butir media campuran yang kenaikan kehilangan tekanan sebesar 0,98%, dan
butir media besar mengalami kenaikan nilai kehilangan tekanan terendah, yaitu
sebesar 0,64%. | en_US |