ANALISIS POTENSI SERASAH (SAMPAH RANTING KAYU DAN DAUN) DAN SAMPAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN BAKU REFUSE DERIVED FUEL (RDF) DI KOTA DEPOK
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan kualitas RDF pelet berbahan baku serasah dan sampah plastik PET, serta menentukan komposisi serasah dan sampah plastik PET pada pelet RDF yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pengujian kadar air, kadar abu, nilai kalor, uji ultimat, densitas, dan thermogravimetri analysis (TGA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan plastik PET yang lebih besar pada pelet menjadikan kualitasnya lebih baik, yang ditunjukkan dengan nilai kadar air dan kadar abu yang lebih rendah serta nilai kalor yang lebih tinggi. Variasi komposisi yang memiliki kualitas terbaik adalah PP-75%, yaitu pelet dengan komposisi 75% plastik PET dan 25% serasah. Nilai kadar air, kadar abu, dan nilai kalor dari PP-75% berturut-turut adalah 9,30%, 1,33% dan 24,52 MJ/kg. Hasil analisis dari uji ultimat sampel menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya kandungan plastik PET pada pelet maka kandungan karbon (C) juga semakin meningkat. Di lain sisi, dengan meningkatnya kandungan serasah, akan semakin meningkat pula kandungan nitrogen (N) pada pelet. Dari hasil pengujian juga diketahui bahwa meningkatnya nilai kadar air pada pelet akan berpengaruh pada nilai densitas yang semakin tinggi. Hasil TGA PP-75% menunjukkan bahwa terjadi penurunan massa (dekomposisi), yaitu pada rentang suhu 411,21⁰ C hingga 461,99⁰ C, sebelum kemudian stabil pada suhu 600⁰C - 800⁰C. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sampah plastik PET berpotensi untuk menjadi campuran bahan baku bagi pelet serasah di Kota Depok untuk meningkatkan kualitasnya sebagai bahan bakar.