dc.description.abstract | Pada tahun 2014, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mendeklarasikan wilayah kekuasaannya di Irak. Sebagai negara yang memiliki cadangan minyak terbesar kelima di dunia, penaklukan ISIS atas wilayah di Irak ini menjadi ancaman bagi Irak, khususnya pada sektor energi. Lantas, penguasaan ISIS di wilayah Irak dilakukan dengan penyerangan terhadap infrastruktur energi yang berdampak pada ekonomi negara Irak. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis tujuan akhir ISIS dalam menguasai sektor energi di Irak bertujuan politis atau ekonomi. Untuk mengetahui kepentingan ISIS terhadap sektor energi Irak, penelitian ini menggunakan pendekatan Instrumental dan Organizational Process Theory. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berbasis dokumen (document-based research) dan internet (internet-based methods). Hasilnya menunjukkan bahwa kepentingan ISIS terhadap sektor energi Irak merupakan tujuan politik yang dilatarbelakangi oleh tindakan-tindakan ekonomi. | en_US |