dc.description.abstract | Acidizing Treatment adalah metode konvensional yang dapat diandalkan untuk merangsang reservoir karbonat. Namun demikian, metode acidizing treatment masih memerlukan banyak penelitian mengenai optimasi variabel atau faktor yang mempengaruhi kualitas acidizing treatment, salah satunya adalah dampak penggunaan asam terhadap sifat batuan, khususnya konsentrasi asam. Dalam eksperimen ini, sampel batuan dikontakkan dengan berbagai konsentrasi HCl di bawah suhu lingkungan. Sayatan
tipis, Routine Core Analysis (RCA), dan Mikroskop Elektron Pemindaian (SEM) digunakan untuk memeriksa sifat batuan, morfologi dan komponen sampel batuan. Persamaan teoritis Kozeny-Carman dan Darcy juga digunakan untuk menghasilkan
permeabilitas yang dihitung. Studi ini menemukan bahwa kandungan kalsit akan mempengaruhi kualitas reservoir dari aspek sifat batuan-fluida. Kandungan kalsit akan berkurang sekitar 25% dari total kandungan kalsit sampel batuan dengan penambahan HCl.
Semakin tinggi konsentrasi HCl maka kalsit yang terlarut akan semakin banyak, sehingga membuka pori-pori baru pada batuan yang akan meningkatkan permeabilitas batuan sehingga lebih banyak fluida yang dapat dilewatkan. Jika dilihat dari aspek sifat batuancairan, HCl 15% akan memberikan hasil patah asam yang lebih baik daripada HCl 10% pada waktu kontak 30 detik yang sama dan tekanan 1 atm. Berdasarkan analisis SEM, HCl 15% memberikan distribusi ukuran pori yang lebih luas yang mengakibatkan peningkatan laju aliran fluida permeabilitas. | en_US |