dc.description.abstract | Gas karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu polutan gas yang menyebabkan terjadinya
pemanasan global. Jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Indonesia pada tahun 2017 mencapai
1.154.126 Gg CO2e. Sektor industri merupakan salah satu sektor dengan penyumbang emisi CO2
terbesar. Sektor industri baja merupakan salah satu industri penyumbang emisi gas CO2 terbesar di
Indonesia. Selain menghasilkan limbah CO2, industri baja juga menghasilkan limbah slag baja. Limbah
yang dihasilkan dari indsutri baja tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan PCC.
Kalsium karbonat (CaCO3) banyak digunkaan dalam industri cat, kertas, magnetic recording, industri
tekstil, detergen, plastik, dan kosmetik. Kebutuhan CaCO3 di Indonesia menurut data BPS Indonesia
mencapai 7256,567 ton/tahun hingga tahun 2024. Selaras dengan kebutuhan tersebut, maka dibuat
prarancang pabrik kalsium karbonat (Pharmaceutical Grade) dari Gas CO2 berkapasitas 50.000
ton/tahun, dengan bahan baku gas CO2 dan slag besi dari PT Krakatau. Pabrik PCC ini akan dibangun
di kawasan industri Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) tepatnya di daerah Samangraya, Kec.
Citangkil, Kota Cilegon, Banten. Bahan baku slag baja yang dibutuhkan pertahun adalah 9576 ton
pertahun dan gas CO2 yang dibutuhkan untuk reaksi karbonasi pertahun adalah 23337 ton pertahun.
Proses pembuatan PCC dilakukan dengan cara mengekstraksi kalsium dari slag baja dengan
pelarut NH4Cl, kemudian hasil ekstraksi direaksikan melalui metode karbonasi larutan kalsium klorida
menggunakan gas karbon dioksida pada reaktor CSTR slurry, reaksi berlangsung dalam fasa gas dan
liquid dengan suhu 57 0C dan tekanan 1 atm. Hasil karbonasi berupa PCC dengan kemurnian 98,22%
massa dengan ukuran partikel berkisar antara 40-50 mikrometer dengan tipe struktur endapan CaCO3
aragonite. Berdasarkan analisa ekonomi yang telah dihitung, diperoleh:
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 656.366.433.677,92
Working Capital Investment (WCI) = Rp 19.885.588.456.276,6
Total Capital Investment (TCI) = Rp 20.541.954.889.954,5
Break Event Point (BEP) = 2,523 %
Shut Down Point (SDP) = 2,45 %
Pay Out Time after taxes (POT)n = 0,38 tahun | en_US |