Show simple item record

dc.contributor.authorNabila Putri, Hasna
dc.contributor.authorJasmien Oktaviana, Olla
dc.contributor.authorSugianto
dc.date.accessioned2021-08-06T08:03:14Z
dc.date.available2021-08-06T08:03:14Z
dc.date.issued2021-04-28
dc.identifier.citationAPAen_US
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/4105
dc.description.abstractBatubara merupakan bahan baku pembuatan synthetic natural gas (syngas) yang dapat dimanfaatkan unutk industri energi. Proses pembuatan syngas secara garis besar meliputi 3 tahap yaitu pre-treatment, proses gasifikasi dan permunian. Untuk memproduksi syngas, batubara harus melalui proses meliputi size reduction guna menyesuaikan spesifikasi ukuran batubara yang akan diumpankan ke dalam reaktor gasifikasi. Kemudian, proses gasifikasi merupakan proses utama dari seluruh rangkaian proses pembuatan syngas dari batubara. Batubara yang telah sesuai dengan spesifikasi serta kondisi proses gasifier akan dimasukkan ke dalam reaktor dan direaksikan dengan steam serta oksigen guna menghasilkan syngas dan juga ash serta char sebagai produk samping. Ash yang dihasilkan dari proses gasifikasi lalu dipisahkan melalui cyclone. Ash yang dihasilkan yaitu Aliran yang sudah dipisahkan ash akan masuk ke dalam reaktor hidrolisis untuk dimurnikan dari kandungan COS menjadi H2S. Kemudian, aliran yang telah dimurnikan akan masuk ke dalam absorption tower dengan pelarut MDEA (Metildietanolamin) untuk memisahkan kandungan H2S dan CO2 yang tersisa. MDEA, H2S dan sebagian CO2 kemudian dimasukkan ke dalam regenerator untuk memisahkan MDEA dari H2S dan CO2, dan kemudian MDEA akan dialirkan kembali masuk ke dalam absorption tower. Produk utama berupa syngas yang dihasilkan sebesar 17000 ton/tahun. Produk samping yang dihasilkan yaitu ash dan char sebesar 250 ton/tahun dan 80 ton/tahun. Lokasi pabrik direncanakan di Kota Cilegon, Banten, dengan luas area bangunan 22.847,5 m2 , tenaga kerja yang dibutuhkan berjumlah 208 orang dengan bentuk badan usaha terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang direktur dengan struktur organisasi sistem garis. Pabrik ini membutuhkan modal tetap sebesar Rp 192.797.093.163,45 dan modal kerja sebesar Rp 59.741.453.946,09. Analisis ekonomi pabrik batubara menjadi syngas ini menunjukkan nilai ROI sebelum pajak sebesar 34,988% dan ROI sesudah pajak sebesar 26,241%. Jangka waktu POT sebelum pajak adalah 2,86 tahun, sengkan jangka waktu POT setelah pajak adalah 3,81 tahun. BEP yang diperoleh sebesar 44,39% dengan SDP sebesar 29,13% produksi. Sementara itu, pada perhitungan discounted cash flow, nilai IRR menunjukkan nilai sebesar 15,752%. Berdasarkan data analisis ekonomi tersebut, maka pabrik fraksionasi minyak nilam ini layak untuk didirikan.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS PERTAMINAen_US
dc.subjectCapstone (Desain Pabrik Kimia)en_US
dc.titlePRARANCANGAN PABRIK SYNGAS DARI GASIFIKASI BATUBARA DENGAN KAPASITAS 17.000 TON/TAHUNen_US
dc.typeWorking Paperen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record