dc.description.abstract | Batubara merupakan bahan baku pembuatan synthetic natural gas (syngas) yang dapat
dimanfaatkan unutk industri energi. Proses pembuatan syngas secara garis besar meliputi 3 tahap
yaitu pre-treatment, proses gasifikasi dan permunian. Untuk memproduksi syngas, batubara harus
melalui proses meliputi size reduction guna menyesuaikan spesifikasi ukuran batubara yang akan
diumpankan ke dalam reaktor gasifikasi. Kemudian, proses gasifikasi merupakan proses utama dari
seluruh rangkaian proses pembuatan syngas dari batubara. Batubara yang telah sesuai dengan
spesifikasi serta kondisi proses gasifier akan dimasukkan ke dalam reaktor dan direaksikan dengan
steam serta oksigen guna menghasilkan syngas dan juga ash serta char sebagai produk samping. Ash
yang dihasilkan dari proses gasifikasi lalu dipisahkan melalui cyclone. Ash yang dihasilkan yaitu
Aliran yang sudah dipisahkan ash akan masuk ke dalam reaktor hidrolisis untuk dimurnikan dari
kandungan COS menjadi H2S. Kemudian, aliran yang telah dimurnikan akan masuk ke dalam
absorption tower dengan pelarut MDEA (Metildietanolamin) untuk memisahkan kandungan H2S dan
CO2 yang tersisa. MDEA, H2S dan sebagian CO2 kemudian dimasukkan ke dalam regenerator untuk
memisahkan MDEA dari H2S dan CO2, dan kemudian MDEA akan dialirkan kembali masuk ke
dalam absorption tower.
Produk utama berupa syngas yang dihasilkan sebesar 17000 ton/tahun. Produk samping yang
dihasilkan yaitu ash dan char sebesar 250 ton/tahun dan 80 ton/tahun. Lokasi pabrik direncanakan di
Kota Cilegon, Banten, dengan luas area bangunan 22.847,5 m2
, tenaga kerja yang dibutuhkan
berjumlah 208 orang dengan bentuk badan usaha terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang direktur
dengan struktur organisasi sistem garis.
Pabrik ini membutuhkan modal tetap sebesar Rp 192.797.093.163,45 dan modal kerja
sebesar Rp 59.741.453.946,09. Analisis ekonomi pabrik batubara menjadi syngas ini menunjukkan
nilai ROI sebelum pajak sebesar 34,988% dan ROI sesudah pajak sebesar 26,241%. Jangka waktu
POT sebelum pajak adalah 2,86 tahun, sengkan jangka waktu POT setelah pajak adalah 3,81 tahun.
BEP yang diperoleh sebesar 44,39% dengan SDP sebesar 29,13% produksi. Sementara itu, pada
perhitungan discounted cash flow, nilai IRR menunjukkan nilai sebesar 15,752%. Berdasarkan data
analisis ekonomi tersebut, maka pabrik fraksionasi minyak nilam ini layak untuk didirikan. | en_US |