PRARANCANGAN PABRIK STYRENE DARI ETHYLBENZENE DENGAN KAPASITAS 200.000 TON/TAHUN

Abstract

Stirena merupakan salah satu senyawa penting yang sering digunakan dalam industri polimer, terutama industri plastik. Alasan pemilihan judul “Prarancangan Pabrik Styrene dari Ethylbenzene dengan kapasitas 200.000 ton/tahun” ini adalah karena selama ini hanya terdapat satu saja produsen stirena di Indonesiayaitu PT. Styrindo Mono Indonesia. Untuk meminimalisir terjadinya monopoli pasar stirena, mengurangi kebutuhan impor, serta peluang untuk ekspordan menghindari terjadinya ketergantungan impor stirenayang akan terjadi apabila PT. Styrindo Mono Indonesia hengkang dari Indonesia, maka dibuatlah prarancangan pabrik stirena ini.Pabrik stirena dari ethylbenzene berkapasitas 200.000 ton/tahun dirancang dengan proses dehidrogenasi ethylbenzene. Pabrik direncanakan untuk didirikan pada kawasan industri Pulo Ampel daerah Serang, Banten diatas tanah seluas 4500 m2. Pemilihan lokasi didasarkan pada dekatnya pabrik dengan pelabuhan dan sungai. Secara umum, terdapat 4 proses utama yaitu tahap penyiapan bahan baku,tahap pembentukan produk, tahap pemurnian produk dan taahap penyimpanan produk.Bahan baku dipanaskan dan disiapkan hingga sesuai dengan kondisi operasi untuk melakukan dehidrogenasi. Proses dehidrogenasi akan berjalan pada suhu 625oC dan tekanan 5 atm dengan katalis SHELL-105 pada reaktor fixed bed multitube, dengan pemanas berupa superheated steam. Pada reaktor tersebut, terdapat 3 reaksi yang terjadi yaitu pembentukan styrene, toluene dan benzene sebagai produk utama dan samping, serta terbentuknya non-condensable gas seperti hidrogen, karbon dioksida dan etilen. Pemurnian stirena dilakukan pada flash drum, dekanter dan kolom distilasi untuk mencapai kemurnian 99.98% lalu disimpan pada tangki produk.Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi pabrik pembuatan stirena ini, pabrik ini tergolongberesiko tinggi. Hasil evaluasi ekonomi ini menunjukan bahwa perancangan pabrik styrene dari ethylbenzene dengan proses dehidrogenasi ini menarik untuk dikaji lebih lanjut.