dc.description.abstract | Permasalah Covid-19 di Indonesia semakin memprihatikan, pertumbuhan pandemi ini selalu
meningkat dari hari ke hari. Segala upaya dilakukan pemerintah untuk menekan angka
pertumbuhan Covid-19. Mulai dari pembelakuan kebijakan sosial distancing dan kebijakan
penggunaan masker untuk setiap masyarakat di saat melakukan aktivitas diluar rumah.
Beberapa peneliti dan ahli memperkirakan bahwa pandemic ini sulit untuk hilang dalam
waktu dekat, oleh karena itu pemerintah memberlakukan kebiasaan hidup baru yang
dinamakan new normal. Nagari Alahan Mati Hilia merupakan salah satu nagari yang akan
memberlakukan new normal untuk mengurangi dampak dari pendemic dan memutus rantai
penyebaran virus. Menurut hasil penelitian, salah satu cara untuk mencegah terkena Covid19 adalah selalu rajin mencuci tangan. Sedangkan di Nagari Alahan Mati Hilia sendiri belum
tersedia fasilitas cuci tangan. Oleh karena itu, penulis dalam kerja praktik ini akan mendesain
dan mengatur penempatan fasilitas cuci sehingga lebih efektif untuk memenuhi semua
kebutuhan masyarakat yang ada di Alahan Mati Hilia. Penentuan lokasi penempatan fasilitas
cuci tangan akan menggunakan metode Maximum Covering Location Problem (MCLP)
dengan 16 kandidat fasilitas yang ada. Hasil dari MCLP, fasilitas akan dibangun sebanyak 8
titik yaitu di fasilitas A, fasilitas D, fasilitas F, fasilitas I, fasilitas J, fasilitas M, fasilitas O,
dan fasilitas P. | en_US |