Show simple item record

dc.contributor.authorAgustin, Rifqi Rahmadanti
dc.date.accessioned2021-08-28T12:14:48Z
dc.date.available2021-08-28T12:14:48Z
dc.date.issued2021-08-06
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/4208
dc.description.abstractPerekonomian Indonesia sangat bergantung pada hidrokarbon, khususnya minyak bumi, untuk penyediaan energi yang dibutuhkan dalam transportasi dan industri. Perencanaan yang efisien dalam pendistribusian energi membutuhkan ramalan yang akurat dari permintaan masa depan untuk membuat keseimbangan antara supply dan demand energi. Sehingga penelitian ini dirancang dalam 3 tahap, tahap pertama yaitu peramalan BBM khususnya produk solar dan premium di masing-masing Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Utama menggunakan metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dan bantuan software Minitab 18, tahap kedua yaitu klasterisasi ulang distribusi BBM untuk mengecek apakah klaster usulan dapat mengatasi kelangkaan penyediaan BBM. Pada tahap 2 ini penulis menggunakan metode p-center dengan bantuan software AMPL dan option solver Gurobi. Kemudian untuk tahap 3 yaitu melakukan simulasi distribusi BBM Nasional dengan perubahan capacity assignment setiap kapal sesuai dengan demand setiap TBBM menggunakan software ProModel. Penelitian ini memiliki tujuan yang sesuai dengan tahap penelitian di atas, diantaranya bertujuan untuk 1) Mendapatkan hasil peramalan kebutuhan produk bahan bakar minyak Solar dan Premium di Terminal Transit milik PT. Pertamina (Persero). 2) Merumuskan clustering usulan distribusi kapal tanker saat menyalurkan produk bahan bakar minyak Solar dan Premium untuk menentukan cakupan pola supply dari Refinery Unit (RU) ke TBBM utama. 3) Memodelkan sebuah sistem pendistribusian BBM untuk mencapai efisiensi biaya transportasi kapal. Pada tahap 1 didapatkan hasil forecast untuk 2 periode ke depan yaitu pada bulan Januari sampai Februari 2020 didapatkan rata-rata trend yang cenderung naik dari periode sebelumnya dengan plotting data forecast dan data aktual memiliki sebaran data serta alur yang sama sehingga dapat diartikan bahwa hasil forecast sudah baik karena mendekati kenyataan. Tahap 2 menghasilkan klaster usulan yang terdiri dari 4 klaster sesuai dengan RU yang menyuplai TBBM menggunakan moda transportasi kapal tanker. Tahap 3 menghasilkan efisiensi biaya perjalanan kapal, biaya charter rate menurun sebesar 42% dari sistem eksisting, port charges menurun 16% dan biaya bunker 37%. Sehingga dapat disimpulkan freight cost simulasi sistem usulan mendapatkan penurunan biaya sebesar 39% dari biaya perjalanan kapal eksisting.en_US
dc.subjectPeramalan, Klasterisasi, Distribusi, Simulasi Diskrit, Freight Costen_US
dc.titleKLASTERISASI ULANG DAN SIMULASI POLA DISTRIBUSI BBM NASIONAL MENGGUNAKAN KAPAL TANKER (STUDI KASUS: PT PERTAMINA (PERSERO))en_US
dc.title.alternativeRe-clustering and Simulation of National Fuel Distribution Path using Tankers (Case Study: PT Pertamina (Persero))en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record