Show simple item record

dc.contributor.authorHawari, Muhammad Irsyad
dc.date.accessioned2021-09-08T12:22:39Z
dc.date.available2021-09-08T12:22:39Z
dc.date.issued2019-09-05
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/4492
dc.descriptionSubsea Pipeline yang mengalami penipisan ketebalan dinding baik pada bagian internal maupun external semakin berkurang kekuatannya karena terkikis oleh korosi. Maka inspeksi dan perhitungan kekuatan pipeline harus rutin dilakukan. Pada tahun 2019, penulis menganalisia ulang Maximum Allowable Operating Pressure dari pipeline 16" MOL BPRO - Junction yang sudah berumur 43 tahun.en_US
dc.description.abstractSubsea Pipeline yang mengalami penipisan ketebalan dinding baik pada bagian internal maupun external semakin berkurang kekuatannya karena terkikis oleh korosi. Maka inspeksi dan perhitungan kekuatan pipeline harus rutin dilakukan. Pada tahun 2019, penulis menganalisia ulang Maximum Allowable Operating Pressure dari pipeline 16" MOL BPRO - Junction yang sudah berumur 43 tahun. Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, didapatkan bahwa pada tahun 2019 Maximum Allowable Operating Pressure yang ditetapkan sebesar 589,61 Psig. Pengoprasian pipeline akan aman sampai tahun 2026.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectPipelineen_US
dc.subjectKorosien_US
dc.subjectInspeksien_US
dc.subjectKekuatan pipaen_US
dc.subjectMaximum Allowable Operating Pressureen_US
dc.titleANALISIS MAXIMUM ALLOWABLE OPERATING PRESSURE PIPELINE 16” MOL BPRO - JUNCTION PT. PHE ONWJen_US
dc.typeWorking Paperen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record