Pengaruh Hidrotermal dengan Presoaking NaOH Pada Proses Pretreatment Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) untuk Meningkatkan Produksi Biogas Menggunakan Metode Anaerobic Co-digestion dengan Palm Oil Mill Effluent (POME)
Abstract
Produksi kelapa sawit Indonesia dari tahum ke tahun terus mengalami peningkatan hal ini berbanding lurus pula dengan limbah yang dihasilkan. Palm Oil Mills Effluent (POME) dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan dua limbah terbesar kelapa sawit yang mana jika tidak tangani dengan serius maka akan berdampak pada lingkungan. Anaerobic co-digestion merupakan metode yang tepat sebagai solusi pemanfaatan limbah POME dan TKKS. Namun TKKS sulit untuk didegradasi hal ini disebabkan kandungan lignin yang tinggi. Saat ini, pretreatment hidrotermal dengan presoaking NaOH dianggap mampu melakukan delignifikasi terbaik pada TKKS. Penelitian ini mempelajari tentang pengaruh hidrotermal dengan presoaking NaOH pada proses pretreatment TKKS untuk meningkatkan produksi biogas menggunakan metode anaerobic co-digestion dengan working volume sebesar 300 ml dalam kondisi psychrophilic selama 21 hari. Perlakuan awal TKKS digunakan variasi suhu pada hidrotermal yaitu 150oC, 180oC dan 200oC. Pretreatment TKKS yang mampu melakukan delignifikasi tertinggi adalah pada variasi temperature 180oC dengan nilai penurunan sebesar 33,95%. POME dan TKKS pretreatment pada suhu 180oC melalui anaerobic co-digestion menghasilkan peningkatan produksi sebesar 202,32% terhadap sampel tanpa penambahan TKKS dan 138,53% terhadap sampel tanpa pretreatment TKKS. Oleh sebab itu, pretreatment terhadap TKKS menggunakan hidrotermal dengan presoaking pada suhu 180oC merupakan proses paling optimum untuk meningkatkan produksi biogas.