PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN DARI TULANG SOTONG (Sepia officinalis) TERHADAP KUALITAS BIODEGRADABLE FOAM BERBAHAN BAKU PATI KENTANG DAN SERAT SABUT KELAPA
Abstract
Sotong (Sepia officinalis) merupakan jenis hewan dari filum mollusca yang banyak dijumpai di perairan Indonesia. Pada penelitian ini digunakan tulang sotong sebagai sumber kitin yang dapat dijadikan sebagai kitosan untuk bahan campuran pembuatan Biodegradable foam atau biofoam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan kitosan tulang sotong pada karakteristik biofoam dan menentukan variasi komposisi yang optimal untuk meningkatkan kualitas biofoam dari pati kentang dan serat sabut kelapa. Pembuatan sampel biofoam dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap isolasi selulosa dari sabut kelapa. Tahap kedua adalah isolasi kitosan dari tulang sotong. Lalu, tahap ketiga adalah pembuatan adonan biofoam. Variasi komposisi kitosan yang digunakan yaitu 0%, 15%,30%, dan 45% (b/b dari pati). Dari hasil penelitian ini, diperoleh nilai densitas, daya serap air, kuat tarik, dan laju biodegradasi. Variasi kitosan terbaik adalah variasi kitosan 45% dengan daya serap air terendah sebesar 9,87%, kuat tarik tertinggi 0,692 MPa, densitas 0,877 g/cm3, dan tingkat biodegradasi 28,74%.