Analisis Implementasi Sistem Sequencing Batch Reactor pada Unit Aerasi Lumpur IPLT Duri Kosambi
Abstract
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) adalah instalasi pengolahan air limbah domestik yang dirancang hanya menerima dan mengolah lumpur tinja yang diangkut melalui truk tinja. Lumpur tinja yang terakumulasi di cubluk dan tangki septik secara reguler dikuras atau dikosongkan kemudian diangkut ke IPLT dengan menggunakan truk tinja. Pengolahan lumpur tinja dilakukan dengan tujuan utama untuk menurunkan kandungan zat organik dari dalam lumpur tinja dan menghilangkan atau menurunkan kandungan mikroorganisme patogen (bakteri, virus, jamur dan lain sebagainya). Untuk mencapai tujuan tersebut, IPLT harus memiliki komponen dasar yang harus ada yakni unit pemekatan, unit stabilisasi, dan unit pengering lumpur. IPLT Duri Kosambi, yang beroperasi dibawah naungan PD PAL Jaya merupakan salah satu Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja di DKI Jakarta daerah pelayanan Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat. Pengolahan lumpur tinja di IPLT Duri Kosambi terbagi menjadi 2 sistem yaitu sistem konvensional dan sistem mekanik. Pengolahan biologis secara aerobik yang ada di IPLT Duri Kosambi menerapkan sistem Sequencing Batch Reactor dengan jumlah kompartemen sebanyak 8 kompartemen yang terbagi menjadi 5 fase yaitu fill, react, decant, settle, dan idle. Pada IPLT Duri Kosambi pengadukan di unit SBR masih dilakukan selama 24 jam/hari. Hal ini menyebabkan tingginya biaya operasional. Untuk itu perlu ditetapkan nilai pengadukan efektif untuk menyisihkan kandungan organik di dalam lumpur tinja serta standar acuan pengolahan untuk durasi pengadukan tiap kompartemen dan periode tiap fase SBR. Efisiensi penyisihan unit aerasi lumpur IPLT Duri Kosambi dengan sistem Sequencing Batch Reactor (SBR) yaitu penyisihan TSS sebesar 74%; penyisihan BOD sebesar 57%; penyisihan COD sebesar 13%; dan penyisihan ammonia sebesar 34%. Efisiensi penyisihan kandungan organik pada air limbah domestik (lumpur tinja) yang diolah di IPLT Duri Kosambi masih jauh berada di bawah kriteria penyisihan yang diatur oleh USEPA. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut guna memaksimalkan proses degradasi organik oleh unit aerasi lumpur IPLT Duri Kosambi.