dc.description.abstract | Pembangkit listrik tenaga angin merupakan salah satu sumber energi
terbarukan yang ramah lingkungan. Akan tetapi, sistem ini membutuhkan skema
perawatan yang cukup kompleks. Lokasi turbin yang berada di lepas pantai,
menimbulkan banyak batasan yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun rencana
perawatan turbin. Diantaranya adalah kapasitas maksimum angkut kapal, kapasitas
teknisi yang tersedia, dan jendela cuaca. Rencana perawatan turbin tidak disusun
dengan baik dapat menyebabkan proses perawatan membutuhkan waktu yang lebih
lama. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan rute kapal untuk
perawatan turbin angin agar dapat meminimalkan waktu perawatan.
Penelitian ini mengaplikasikan dua metode metaheuristik untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. Kedua metode tersebut adalah algoritma genetika dan
simulated annealing. Untuk dapat memberikan hasil terbaik, penelitian ini melakukan
beberapa eksperimen untuk mendapatkan kombinasi parameter terbaik untuk kedua
algoritma tersebut. Setelah mendapatkan kombinasi parameter terbaik, kedua metode
tersebut diaplikasikan pada sebuah masalah dari sebuah sistem pembangkit listrik
tenaga angin di Taiwan.
Berdasarkan hasil eksperimen, simulated annealing dapat memberikan hasil
yang lebih baik daripada algoritma genetika. Oleh karena itu, penelitian ini
merekomendasikan metode simulated annealing dengan parameter T0 900, α 0,9, dan
Tf adalah 0,1. Rekomendasi dari penelitian ini dapat digunakan untuk mencari rute
kapal perawatan turbin angin pada periode-periode berikutnya. | en_US |