| dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penjualan sayur, buah dan daging secara online. Aktivitas bisnis perusahaan meliputi penerimaan produk dari petani, penyimpanan produk di gudang, melakukan penjualan produk melalui website, aplikasi, serta marketplace, dan kemudian mengirim produk ke tujuan sesuai pada hari yang sudah ditentukan. Produk sayur, buah dan daging tergolong ke dalam produk perishable yakni produk yang memiliki masa simpan relatif pendek setelah panen. Produk perishable memiliki kebutuhan suhu ideal terhadap penyimpanan yang berpengaruh terhadap tingkat produksi zat etilen. Zat etilen merupakan zat yang berpengaruh terhadap pematangan produk sehingga apabila produk tidak disimpan pada rentang suhu ideal maka produksi zat etilen menjadi tidak terkontrol yang kemudian berdampak pada kerusakan produk. Permasalahan muncul ketika gudang penyimpanan belum memadai untuk menyimpan berbagai jenis produk secara bersamaan yang menyebabkan produk cepat mengalami kerusakan karena suhu penyimpanan yang tidak sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tata letak usulan yang memberikan jarak tempuh terpendek pada aktivitas order picking perusahaan saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan suhu ideal penyimpanan bagi masing – masing produk perishable. Adanya perbedaan kebutuhan suhu ideal bagi masing – masing produk menyebabkan perlunya penerapan Dedicated Storage Policy dalam kebijakan penyimpanan. Hasil dari kebijakan Dedicated Storage Policy kemudian dikembangkan ke dalam 4 usulan tata letak. Metode ARIMA kemudian digunakan untuk memprediksi demand untuk 12 minggu mendatang yang kemudian menjadi dasar penghitungan aktivitas order picking oleh forklift. Hasil penghitungan rata – rata total jarak pada aktivitas order picking dengan penerapan Dedicated Storage Policy pada usulan 1 sebesar 734,05 meter, usulan 2 diperoleh hasil sebesar 648,4 meter, usulan 3 sebesar 571,49 meter dan usulan 4 sebesar 771,83 meter. | en_US |
