Analisis Efisiensi Keekonomian Distribusi LPG Tabung Dan Jaringan Gas Menggunakan Metode NPV dan IRR (Studi Kasus: Wilayah Penyaluran Gas Rumah tangga di Kota Mojokerto)

Abstract

Jumlah impor LPG yang semakin naik menyebabkan Pemerintah Indonesia membuat kebijakan konversi energi sebagai salah satu cara memaksimalkan pemanfaatan gas di Indonesia. Pemanfaatan gas domestik rata-rata meningkat 7% sejak tahun 2004 hingga tahun 2017. Pada tahun 2017 pemanfaatan gas domestik sebesar 58,59% sedangkan untuk kegiatan ekspor sebesar 41.41%. Keadaan tersebut menyebabkan Pemerintah Indonesia berusaha untuk mengurangi jumlah impor dalam pemenuhan gas bumi dalam bentuk LPG dengan memaksimalkan pemanfaatan gas bumi dalam negeri. Selain itu, upaya pemerintah memanfaatkan gas dalam negeri salah satunya yaitu membuat program konversi energi dengan melakukan pembangunan jaringan pipa gas bumi untuk rumah tangga. Penelitian ini bertujuan menghitung perbandingan antara biaya subsidi LPG dengan pembangunan jargas yang kemudian dapat dijadikan perhitungan tingkat penghematan yang didapatkan. Penelitian ini melakukan beberapa perhitungan seperti, capital expenditure (capex), operating expenditure (opex), Internal Rate of Returni (IRR) dan Net Present Value (NPV). Perhitungan tersebut menghasilkan nilai di mana jika dilihat dari sisi keekonomian proyek, jargas tidak menguntungkan untuk dibangun. Namun, jika dilakukan perhitungan efisiensi biaya antara pembangunan jargas, sesudah dan sebelum adanya jargas yang kemudian dibandingkan dengan anggaran subsidi LPG, Pemerintah mengeluarkan anggaran subsidi yang lebih besar dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan energi menggunakan LPG. Apabila menggunakan Jargas maka pemerintah dapat mengurangi biaya subsidi LPG untuk digunakan sebagai dana pembangunan Jargas itu sendiri yang memiliki waktu ekonomis yang lebih panjang dari pada LPG.