Analisis Penyelesaian Pekerjaan Produksi A-Jack Dalam Rangka Penyelesaian Produksi A-Jack Sesuai Rencana Di Proyek Terminal Petikemas Kalibaru Utara Tahap I Pelabuhan Tanjung Priok
Abstract
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan luas perairan hampir 60% dari luas wilayahnya, tentu memiliki garis pantai yang sangat panjang. Badan Informasi Geospasial (BIG) menyebutkan, total panjang garis pantai Indonesia adalah 99.093 kilometer, hampir 100 kali panjang Pulau Jawa (Mustikojati & Hadi, 2016). Dengan kondisi kepulauan yang banyak tersebut, maka sistem transportasi merupakan satu hal yang perlu diperhatikan. Karena dengan transportasi yang memadai maka kemajuan perekonomian di Indonesia dapat lebih merata. Oleh karena itu, pada era kepemimpinan Presiden Ir. H. Joko Widodo, beliau membuat program yaitu pembangunan Tol Laut sebagai solusi bagi negara kepulauan untuk menurunkan biaya logistik yang mana kurang merata di Indonesia. Pada pembuatan Pelabuhan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan salah satunya adalah Breakwater dimana salah satu komponen pembuatan breakwater adalah A-Jack. Adapun tujuan dari kerja praktik ini yaitu Menghitung perbandingan produksi berdasarkan data produksi A-Jack rencana dan aktual, Menghitung jumlah manpower rencana berdasarkan data yang ada pada jumlah manpower aktual, dan Menghitung penambahan yang harus dilakukan pada bekisting dan manpower produksi A-Jack dengan sisa waktu yang ada. Merujuk dari tujuan yang ditentukan, penulis melakukan analisis dan pengolahan data agar mendapatkan hasil sesuai dengan proyek. Berdasarkan Analisis yang dilakukan pada Proyek Terminal Petikemas Kalibaru Utara Tahap I Pelabuhan Tanjung Priok, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan yaitu: Jumlah produksi aktual dengan mengambil sampel data produksi pada bulan Juni mengalami delay karena realisasi produksi per-hari aktual 22 unit sedangkan target produksi rencana yaitu 45 unit/hari, Jumlah Manpower mengalami kekurangan dimana data aktual yang diambil pada tanggal 3 Juni 2021 adalah 20 orang sedangkan target Manpower rencana yang seharusnya ada setiap hari yaitu 30 orang, dan Faktor lain yang menyebabkan jumlah produksi pada bulan juni hanya 22 unit perhari yaitu karena proyek sempat diberhentikan selama 8 hari.