SISTEM MANAJEMEN K3 (SMK3) PADA PEKERJAAN ERECTION PC-I GIRDER JEMBATAN BENTANG 40 METER MENGGUNAKAN METODE HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT, AND RISK CONTROL (HIRARC) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI PT ADHI KARYA (PERSERO) TBK PROYEK JALAN DAN JEMBATAN DESA BULULAWANG, KEC. BAKUNG, KAB. BLITAR, JAWA TIMUR
Abstract
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah instrumen pelindung bagi perusahaan, pekerja, serta lingkungan sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Kondisi tingkat kerja yang bebas pencemaran, nihil kecelakaan kerja, aman, serta sehat tentunya akan berdampak pada peningkatan produktivitas (SMK3 PP No. 50, 2012). Saat ini, kegiatan pembangunan infrastruktur di Indonesia terus berkembang pesat. Pembangunan infrastruktur di PT Adhi Karya (Persero) Tbk misalnya pada proyek pembangunan jalan lintas selatan dan jembatan Bts Tulungagung/ Blitar P. Molang – Bululawang. Kecelakaan nihil (zero accident) dan kerugian nihil (zero losses) merupakan hal yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan. Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2014 menyatakan bahwa jumlah kecelakaan kerja yang dialami pekerja konstruksi relatif tinggi yaitu 31,9%. Oleh karena itu, perlu adanya suatu analisis untuk mengetahui potensi serta penyebab terjadi kecelakaan kerja dan usaha pengendalian potensi bahaya.
Analisis dilakukan menggunakan metode HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control) dan FTA (Fault Tree Analysis) pada pekerjaan erection girder jembatan Golo dengan bentang 40 meter. HIRARC adalah metode penilaian risiko dari suatu pekerjaan yang ada di suatu perusahaan untuk selanjutnya dilakukan penilaian dan pengendalian risiko dari pekerjaan tersebut. Sedangkan, FTA adalah metode analisis penyebab dari kemungkinan potensi bahaya terjadi dengan menggunakan diagram pohon.
Hasil identifikasi kemungkinan bahaya menggunakan metode HIRARC, teridentifikasi 63 kemungkinan bahaya pada pekerjaan erection PC-I Girder proyek jembatan Golo (bentang 40 meter) yang terbagi dalam 6 sub-pekerjaan. Akar penyebab kemungkinan bahaya pada pekerjaan erection girder proyek jembatan Golo (bentang 40 meter) dengan metode FTA didapatkan 678 penyebab dasar/basic event yang terbagi dalam 6 sub-pekerjaan. Sumber penyebab risiko kecelakaan disebabkan oleh 3 faktor, yaitu faktor manusia, faktor peralatan/material, dan faktor lingkungan. Dari hasil pengendalian risiko pekerjaan erection girder dengan metode HIRARC, didapatkan 5 macam pengendalian yaitu: engineering control, administrative control, substitution, warning system, dan Alat Pelindung Diri (APD).