dc.description.abstract | Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2018 Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani merupakan bandara dengan jumlah keberangkatan penumpang terbanyak. Seiring dengan bertambahnya permintaan harus diimbangi dengan peningkatan supply dalam bentuk sarana dan prasarana transportasi. Sebagai langkah antisipasi pertambahan beban ini, sistem perkerasan infrastruktur fasilitas sisi udara bandara harus selalu dipelihara atau bahkan ditingkatkan kemampuannya dengan cara melakukan evaluasi kerusakan dan pelapisan ulang pada perkerasan infrastruktur eksisting. Hal tersebut menjadi salah satu alasan untuk dilakukan perbaikan pada fasilitas sisi udara. Adapun daerah yang rawan dilakukan perbaikan adalah area jalur roda pesawat pada taxiway. Perbaikan yang dilakukan pada perkerasan fasilitas sisi udara dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satunya adalah penambalan (patching). Adapun jenis-jenis kerusakan yang terjadi pada taxiway Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani yaitu mengelupas, bleeding, lepas butir, retak melintang, tumpahan minyak, penurunan setempat, dan gelombang. Pada perbaikan kerusakan dilakukan penotongan secara lokal (patching) kemudian diisi dengan menggunakan aspal panas/hotmix asphalt (AC/ATB). Dengan usaha tersebut, syarat kondisi keamanan dan keselamatan yang menjadi prioritas utama akan terpenuhi. | en_US |