dc.description.abstract | Kegiatan dalam industri hulu migas merupakan kegiatan yang sangat kompleks. Terdapat berbagai macam kegiatan mulai dari pelaksanaan tahap eksplorasi hingga eksploitasi. Salah satu kegiatan yang berkaitan dengan logistik dan manajemen rantai pasok adalah kegiatan pengadaan barang dan jasa. Pemehuhan kebutuhan barang dan jasa perlu diawasi dengan baik agar dapat memberi manfaat yang maksimal. Indonesia ingin meningkatkan penggunaan produk/jasa buatan dalam negeri dengan menetapkan besaran target Total Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam setiap proyek hulu migas, khususnya dalam kegiatan pengadaan barang/jasa. Berdasarkan roadmap TKDN nasional dan Peraturan Menteri ESDM No. 15 Tahun 2013, target capaian TKDN hulu migas tahun 2021 adalah sebesar 57%. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan manajemen kontrak pengadaan
barang dan jasa untuk memastikan output yang didapatkan dari pengadaan barang dan jasa sesuai yang tertuang dalam kontrak. Kegiatan manajemen kontrak pengadaan barang dan jasa di SKK Migas dilakukan dari awal pelaksanaan tender hingga penutupan kontrak. Departemen Kapasitas Nasional (Kapnas) bertanggung jawab dalam proses monitoring dan evaluasi kontrak pengadaan barang dan jasa agar dapat memenuhi komitmen TKDN yang telah ditetapkan dalam kontrak. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis hubungan terhadap kegiatan manajemen kontrak pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh Departemen Kapnas dengan capaian target TKDN nasional dalam rentang 2020 – 2021. Analisis hubungan dilakukan dengan menggunakan causal loop diagram. Didapatkan bahwa kegiatan manajemen kontrak pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh Departemen Kapnas membentuk feedback loop positif yang bersifat self-reinforcement. Hal ini ditandai dengan seluruh variabel yang saling berhubungan positif atau berbanding lurus. Masih banyak variabel lain diluar aspek kapasitas nasional yang dapat mempengaruhi capaian target TKDN nasional. | en_US |