dc.date.accessioned | 2022-02-22T02:02:38Z | |
dc.date.available | 2022-02-22T02:02:38Z | |
dc.date.issued | 2021-09-14 | |
dc.identifier.uri | https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/5357 | |
dc.description | The purpose of this research is to see how the forms of sensuality of female
characters in the animated series of One Piece are interpreted by
Indonesian male audiences. This study uses a qualitative approach with
Roland Barthes' semiotic analysis method as an encoding process or to
find the true meaning in a scene that contains an element of sensuality in
it. Then it was followed by an analysis of Stuart Hall's reception to
informants to find out what decoding or meaning was absorbed by the male
audience who enjoyed the One Piece animated series. The results showed
that the sensuality shown in the One Piece animated series was considered
quite vulgar because it highlighted the exaggerated body of the female
character, the facial expressions of the female character and the way she
dressed. Even though the sensuality in the One Piece animated series was
made in Japan, of course the sensuality of this animated series is
influenced by Japanese sensuality, the male audience in Indonesia has the
same meaning as what is shown. However, this was of course influenced
by the religious and cultural backgrounds of the different informants. | en_US |
dc.description.abstract | Tujuan dari penelitian ini adalah melihat bagaimana bentuk-bentuk
sensualitas dari karakter wanita dalam serial animasi One Piece dimaknai
oleh penonton pria Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode analisis semiotika Roland Barthes sebagai proses
encoding atau untuk mencari makna sebenarnya dalam potongan adegan
yang mengandung unsur sensualitas di dalamnya. Kemudian dilanjutkan
dengan analisis resepsi Stuart Hall kepada para informan untuk
mengetahui decoding atau makna apa yang diserap oleh para penonton
pria yang menikmati serial animasi One Piece. Hasil Penelitian
menunjukan bahwa sensualitas yang ditayangkan pada serial animasi One
Piece dianggap cukup vulgar karena menonjolkan tubuh karakter wanita
yang berlebihan, ekspresi wajah karakter wanita serta cara
berpakaiannya. Meski sensualitas pada serial animasi One Piece dibuat
di Negara Jepang yang tentunya tayangan sensualitas pada serial animasi
tersebut dipengaruhi dengan sensualitas Jepang, Penonton Pria di
Indonesia memiliki pemaknaan yang sama dengan apa yang ditampilkan.
Namun hal itu tentu saja dipengaruhi oleh latar belakang agama serta
budaya dari informan yang berbeda-beda. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.title | PEMAKNAAN PENONTON PRIA TERHADAP SENSUALITAS KARAKTER WANITA DALAM FILM ANIMASI (Studi Resepsi Pada Serial Animasi One Piece) | en_US |
dc.type | Animation | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.type | Working Paper | en_US |