Show simple item record

dc.contributor.authorKhairunnisa, Nisrina Najla
dc.date.accessioned2022-03-06T12:28:45Z
dc.date.available2022-03-06T12:28:45Z
dc.date.issued2022-02-22
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/5386
dc.descriptionSalah satu contoh hibriditas budaya yang paling sukses adalah produk budaya Korea Selatan, seperti musik populer, drama, dan film, yang menggabungkan tradisi Korea, budaya Konfusianisme, dan budaya populer barat. Baru-baru ini, Hallyu yang menggambarkan fenomena internasional penyebaran dan konsumsi produk budaya Korea yang beragam, telah menyebar dengan cepat melalui pasar internasional (Cho, 2011). Di era globalisasi, hibriditas budaya dianggap sebagai produk sampingan dari dinamika transkultural antara konteks lokal dan global, yang dipercepat dalam bentuk glokalisasi, di mana globalisasi berpadu dengan lokalisasi melalui proses perubahan, adaptasi, dan perubahan yang terus-menerus. Oleh karena itu, glokalisasi dan hibridisasi budaya yang dihasilkan menghasilkan budaya yang lebih beragam melalui pertukaran produk budaya. Pada saat yang sama, lirik lagu-lagu Film Korea Selatan memadukan bahasa Korea dan Inggris, yang memungkinkan audiens global untuk dengan mudah mengakses lagu-lagu tersebut (Lee, Jung, Nathan, & Chung, 2020). Film Korea menjadi budaya populer yang digunakan oleh Korea Selatan bukan sekedar dari akting saja, namun setiap hal yang dilakukan oleh setiap pemeran menjadi "Selling point" tersendiri. Film Korea Selatan juga memiliki daya tarik yang membuat penonton merasa terikat ingin terus mengikuti, Film Korea Selatan tidak hanya menceritakan kisah utama atau jalam cerita utama, melainkan dengan menyajikan jalan cerita pendukung yang turut membuat penasaran (Jonghoe, 2007). Penggemar Film Korea Selatan yang sebagian besar berusia muda, menikmati konten Film Korea Selatan yang disampaikan melalui media sosial menggunakan perangkat pintar Klaim bahwa Film Korea Selatan adalah salinan budaya Barat tidak pernah bisa dipecahkan, Film Korea Selatan diposisikan dari Drama, Serial, Film dan juga musik adalah contoh bagaimana menafsirkan Asia Timur dan Konfusianisme dalam perspektif Korea. Adanya komodifikasi jelas menimbulkan perubahan nilai-nilai tertentu dan menambah nilai-nilai baru, berguna untuk membuat suatu produk dapat diterima dan lestari di tengah-tengah masyarakat untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak, yang menjadi alasan utama komodifikasi yang entah bagaimana bisa menjadi media globalisasi atau kapitalisme itu sendiri (Song, 2020). Sun Jung dari Victoria University menyarankan model distribusi budaya global yang baru muncul, yang disebutnya "Model distribusi mikro", yang memungkinkan sirkulasi produk budaya secara simultan, multi-arah dan transnasional. Dengan demikian, distribusi mikro transkultural mewakili aliran budaya global yang baru muncul yang ditingkatkan oleh teknologi digital dan media akar rumput. Berkat fandom pemuda transkultural yang digerakkan oleh media akar rumput, musik pop Korea yang dulu terpinggirkan sekarang dengan bebas mengalir ke pasar pop global. Yang terbaik adalah mengurangi kerumitan untuk distributor mikro, termasuk tugas dan aktivitas yang diharapkan (Shim, 2006).en_US
dc.description.abstractBudaya Korea Selatan telah menjadi suatu budaya popular di Indonesia, Budaya Korea Selatan berhasil mengekspansi Indonesia melalui film. Penggemar film Korea Selatan menjadi sasaran utama dalam proses ekspansi yang dilakukan oleh Korea Selatan melalui film, dimana Korea Selatan melakukan berbagai strategi yang didukung oleh berbagai aktor yang memainkan perannya masing-masing. Penelitian terhadap strategi yang dilakukan oleh Korea Selatan dalam mengekspansikan budayanya ke Indonesia melalui film dilakukan dengan metode kualitatif, dengan Teknik pengumpulan data studi pustaka. Dalam menganalisa strategi yang dilakukan Korea Selatan dalam mengekspansikan budayanya kepada penggemar film Korea Selatan di Indonesia, penulis menggunakan teori budaya popular. Korea Selatan telah memahami pola konsumsi penggemar film Korea Selatan di Indonesia, sehingga Korea Selatan selalu memiliki strategi yang tepat untuk bisa melakukan penetrasi hingga ekspansi budayanya, dalam hal ini berbagai aktor yang terlibat melaksanakan fungsinya masing-masing yang mendorong budaya Korea Selatan sukses mengekspansi penggemar film Korea Selatan di Indonesia.en_US
dc.subjectEKSPANSI BUDAYA KOREA SELATAN TERHADAP PENGGEMAR INDONESIA MELALUI FILMen_US
dc.titleEKSPANSI BUDAYA KOREA SELATAN TERHADAP PENGGEMAR MELALUI FILMen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record