dc.description.abstract | Pentaerythritol adalah salah satu bahan kimia intermediet penting yang diperlukan untuk pembuatan pelumas, bahan perekat, bahan peledak, plastik, bahan aktif dalam cat, pestisida, kosmetik, bahan pelapis anti api dan beragam produk lainnya. Kebutuhan akan pentaerythritol baik di dalam maupun luar negeri terus mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan industri. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka pendirian pabrik pentaerythritol di Indonesia cukup menjanjikan. Untuk memenuhi kebutuhan domestik dan luar negeri, pabrik ini direncanakan untuk dibangun di kawasan industri Bojonegoro Serang Banten dengan kapasitas produksi 18.000 ton/tahun. Proses yang digunakan untuk memproduksi pentaerythritol adalah proses yang menggunakan natrium hidroksida sebagai media alkali dengan bahan baku berupa formaldehid 37% sebanyak 62.178,79 ton, asetaldehid 99% sebanyak 8205,88 ton, natrium hidroksida 98% sebanyak 8527,25 ton dan asam format 90% sebanyak 1607,82 ton setiap tahunnya. Tahapan proses produksi secara umum meliputi mereaksikan formaldehid, asetaldehid,
dan sodium hidroksida 45% di reactor tangki alir berpengaduk dengan perbandingan 7,7:1:1,06. Kemudian tahap netralisasi sodium hidroksida dengan penambahan asam format 90% di neutralizer. Tahap ketiga adalah proses kristalisasi produk dan pemisahan kristal pentaerythritol dari campuran slurry kristal. Produk samping yang dihasilkan dari proses produksi ini adalah sodium format 69% sebanyak 21.821,88 ton yang masih memilikki nilai jual. Utilitas yang dibutuhkan di pabrik ini adalah air sebanyak 56.553,47 kg/jam, listrik sebesar 2633,44 kWh, superheated steam sebanyak 103.239,9 kg/jam dan udara tekan sebanyak 59,81 m3/jam. Jumlah pekerja yang diperlukan adalah 142 orang tenaga kerja. Dari perhitungan evaluasi ekonomi, didapatkan hasil bahwa total capital investment yang diperlukan sebesar Rp 858.594.945.818,00 dan modal kerja sebesar Rp 445.974.127.564,27. Pada kapasitas produksi 100% diperoleh nilai ROIb sebesar 59,61%, ROIa sebesar 44,69%, POTb sebesar 1,67 tahun, POIa sebesar 2,23 tahun, BEP sebesar 23,05%, SDP sebesar 9,36% dan IRR sebesar 15,72%. Berdasarkan hasil
tersebut, pabrik pentaerythritol ini layak untuk dikaji lebih lanjut. | en_US |